×

Buka Festival TIK 2021, Gubernur Koster Harap Transformasi Digital Bisa Jadi Alternatif Pemulihan Ekonomi

Senin, 30 Agustus 2021 pukul 20.57 (2 tahun yang lalu) | Oleh Admin

Gubernur Bali Wayan Koster, pagi ini Senin (30/8) secara daring bertempat di Jayasabha secara resmi membuka kegiatan Festival Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)  2021 yang diselenggarakan oleh  Relawan TIK (RTIK) dalam rangka mewujudkan program pemerintah Indonesia yaitu Gerakan Literasi Digital, dengan tema “Bangkitkan Ekonomi Digital Pulau Dewata, Bali kemBALI Bangkit”. 

 

Dalam sambutannya, Gubernur Koster Saya menyambut baik dan percaya Festival TIK Bali 2021 berangkat dengan tujuan yang sama yaitu sama-sama ingin membangkitkan dan memulihkan secepatnya Pulau Bali. Selain itu, menurutnya situasi pandemi COVID-19 saat ini telah memberikan tekanan yang luar biasa pada kehidupan, khususnya perekonomian di seluruh dunia termasuk Indonesia. Dampak yang sangat parah tentunya dirasakan oleh Provinsi Bali, mengingat sektor pariwisata masih menjadi andalan utama perekonomian Bali. Terhentinya sektor pariwisata di Bali akibat berbagai kebijakan dalam rangka menghentikan laju pandemi di masing-masing wilayah di seluruh dunia, seperti pembatasan bepergian, mengakibatkan Bali menjadi daerah yang mengalami rektraksi ekonomi tertinggi di Indonesia. 

 

“Dalam situasi ini, saya percaya bahwa transformasi digital khususnya pengembangan ekonomi digital dapat menjadi alternatif solusi untuk mendukung usaha-usaha pemulihan khususnya dalam bidang ekonomi”, tuturnya. 

 

Lebih lanjut, Gubernur Koster yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Provinsi Bali ini mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Bali dengan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, juga mencanangkan program Bali Smart Island yang mengedepankan penggunaan teknologi informasi untuk membantu melakukan manajemen dan dukungan pada berbagai sektor di Bali termasuk ekonomi. Untuk mendukung keberhasilan transformasi digital ini Pemerintah Provinsi Bali sampai saat ini telah melakukan pemasangan hotspot internet gratis sebanyak lebih dari 1.838 titik, ditempatkan di Desa Adat, Obyek Wisata, Puskesmas, SMA/SMK dan SLB, dan jumlah ini akan terus ditambah, di seluruh wilayah Pulau Bali. Hal ini tentunya bertujuan untuk memastikan infrastruktur internet yang baik dan memberikan peluang akses yang sama ke seluruh masyarakat Bali. 

 

Disamping itu, Pemerintah Provinsi Bali melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dalam rangkaian Bali Smart Island juga telah menyiapkan aplikasi-aplikasi berbasis awan yang digunakan secara terpadu untuk melakukan manajemen berbagai hal termasuk dalam hal membantu penanganan pademi COVID-19 di Bali seperti situs infocorona, sistem pencatatan hasil uji PCR yang terintegrasi, cekdiri dan yang lainnya.  Dalam hal pemulihan sektor ekonomi, Pemerintah Provinsi Bali juga telah meluncurkan market place resmi milik Bali yaitu “made in Bali”, yang telah terintegrasi dengan sistem pendataan Bali UMKM center. 

 

“Dukungan ini saya percaya dapat membantu memfasilitasi dan mempercepat usaha pemulihan kondisi perekonomian pelaku UMKM Bali.

Keberhasilan transformasi digital dalam segala sektor membutuhkan kerjasama dan dukungan dari seluruh pihak. Untuk itu, Saya menyambut baik dan berterimakasih atas segala kontribusi yang telah diberikan oleh Relawan TIK baik tingkat nasional maupun di Bali selama ini”, ujarnya 

 

“Saya juga sudah mendapatkan laporan dari Kadis Kominfos Provinsi Bali bahwa Relawan TIK Bali sudah sangat sering membantu kami diantaranya saat penyebaran dan pendampingan sejuta domain dari Kementerian Kominfo RI, juga sering hadir sebagai narasumber untuk memberikan pelatihan dan materi teknis baik kepada PNS maupun kepada masyarakat dan UMKM, untuk itu saya ucapkan terimakasih atas kerjasamanya”, ungkap Gubernur asal Desa Sembiran Buleleng ini. 

 

Selanjutnya, Gubernur Koster juga menyampaikan bahwa pandemi covid-19 memberikan pelajaran berharga bagi Bali, bahwa Bali yang selama ini hanya mengandalkan sector pariwisata harus segera dilakukan perubahan. Dimana kedepan tumpuan ekonomi masyarakat Bali tidak hanya pada sector pariwisata melainkan juga sector unggul lainnya, tentunya dengan mengedepankan transformasi teknologi. Koster berharap acara TIK ini dapat diikuti dengan sebaik-baiknya dan mengembangkan program yang dapat memberikan masukan bagi pemerintah dalam mewujudkan teknologi yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat.