Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan Taufik Hanafi saat mengakhiri diskusi dalam webinar Strategi Pencapaian Kinerja Pembangunan Daerah pada Masa Pandemi Covid 19, Rabu, 27 Oktober 2021, mencermati bahwa transformasi ekonomi di Bali sudah mulai bergerak secara bertahap. Pihaknya optimis strategi kebijakan Pemerintah Provinsi Bali akan mampu menyeimbangkan sektor-sektor yang selama ini belum tergarap dengan baik.
"Bukti nyata ini, kemarin saya baru kembali dari mengunjungi salah satu UMKM (red: di Bali) dimana dari tempat sederhana seorang ibu mengolah batok kelapa yang biasanya dibuang, dengan tahapan-tahapan sederhana mampu diekspor ke Swiss, Jerman dan Jepang. Dalam pemasarannya ibu itu dibantu anaknya untuk mempromosikan melalui website," ucap Taufik Hanafi.
Hal ini selaras dengan Asisten Administrasi Umum I Dewa Sunartha yang pada bagian sebelumnya memaparkan bahwa transformasi ekonomi Bali masih terus dibahas dan terus menggali potensi-potensi baru untuk menyeimbangkan dengan sektor pariwisata. Seperti potensi perikanan laut yang saat ini sedang dilakukan pemetaan, menggali sektor pertanian dalam arti luas, beberapa buah sudah digarap untuk produk ekspor seperti buah manggis, mangga, dan lainnya yang menambah kontribusi ekonomi Bali. Juga potensi industri-industri kerakyatan seperti tenun dan kerajinan Bali yang disinergikan dengan regulasi yang mengedepankan penggunaan produk lokal.
"Ini luar biasa, jadi secara bertahap masyarakat Bali melakukan transformasi dalam kegiatan ekonomi sehari-hari," tambah Taufik Hanafi. Pihaknya juga mengapresiasi peluncuran buku Ekonomi Kerthi Bali yang juga dihadiri Menteri PPN/Kepala Bappenas dan akademisi, diyakini ini menjadi harapan baru termasuk strategi-strategi yang sudah dipaparkan.