×

Dinas Perdagangan Bali Ingatkan Pedagang Tak Timbun Barang

Kamis, 7 Desember 2017 pukul 09.22 (6 tahun yang lalu) | Oleh Sigapura

Denpasar (Antara Bali) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali mengingatkan para pedagang dan distributor di daerah itu agar tidak melakukan penimbunan barang dalam menghadapi kemungkinan peningkatan permintaaan jelang Natal dan Tahun Baru 2018.

"Dengan sistem yang ada, sepertinya tidak bisa lagi dilakukan penimbunan barang karena sekarang distributor harus melaporkan kepada Kementerian Perdagangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali Ni Wayan Kusumawathi, di Denpasar, Rabu.

Kalaupun itu terjadi, kata dia, ada Satgas Pangan yang akan mengambil tindakan. Pihaknya sangat berharap agar para pedagang tidak melakukan spekulasi atau menaikkan harga dengan memanfaatkan momentum Natal dan Tahun Baru.

"Oleh karena itu, kami setiap hari juga melakukan pemantauan harga bahan pokok dan barang penting lainnya di pasar-pasar tradisional dan modern. Selain itu, dilakukan sidak ke sejumlah pasar dan gudang-gudang bahan pokok," ucapnya.

Yang tidak kalah penting, Kusumawathi mengimbau konsumen agar tidak melakukan pembelian di luar rencana kebutuhan rumah tangga karena ketersediaan bahan pokok masyarakat dapat terpenuhi hingga beberapa bulan ke depan.

Dia menambahkan, berdasarkan hasil rapat dengan pemangku kepentingan terkait dan distributor pada awal bulan ini, sejumlah kebutuhan pokok di Bali dipastikan jumlahnya mencukupi kebutuhan Natal dan Tahun Baru.

"Kondisi ketersediaan bahan pokok seperti beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, kacang kedelai, bawang merah dan bawang putih, rata-rata mencukupi lebih dari satu bulan. Bahkan stok beras Bulog mencukupi hingga 4,5 bulan ke depan," ucapnya.

Stok beras dari Bulog misalnya saat ini mencapai 11.600 ton, dengan kebutuhan perbulan sebanyak 2.600 ton, sedangkan jumlah stok gula pasir 7.185 ton dengan kebutuhan perbulan 5.000 ton, ada juga tepung terigu dengan jumlah stok 2.500 ton dengan kebutuhan setiap bulannya sekitar 2.100 ton.

"Kami juga rutin menggelar pasar murah untuk menjangkau masyarakat yang aksesnya kurang baik atau desa-desa yang jauh dari akses ketersediaan bahan pokok. Dari awal tahun sampai sekarang, operasi pasar sudah dilakukan sebanyak 179 kali," ujar Kusumawathi.

Sumber : Antara Bali