DENPASAR – Hari Kunjung Perpustakaan diperingati sebagai upaya membangkitkan minat baca di kalangan masyarakat, terutama di tengah kemudahan akses informasi digital saat ini. Ditetapkan pada 11 Agustus 1995 melalui surat resmi Presiden Soeharto Nomor: 020/A1/VIII/1995, peringatan ini diharapkan mendorong budaya membaca dan menciptakan generasi yang cerdas serta berkualitas.
Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Biro Organisasi, Ketut Nayaka, menekankan pentingnya peran perpustakaan dalam membentuk masyarakat yang literat. "Hari Kunjung Perpustakaan memberikan dampak positif bagi gerakan literasi di Indonesia, terutama dalam menyebarkan budaya membaca di kalangan generasi bangsa," ungkapnya.
Berbagai perpustakaan, baik nasional maupun daerah, serta perpustakaan khusus diharapkan turut berpartisipasi dalam peringatan ini. Berbagai lomba literasi seperti lomba mewarnai tingkat TK, lomba Masatua Bali tingkat SD, lomba baca puisi tingkat SMP, hingga lomba Mapidarta Basa Bali tingkat SMA/SMK, menjadi bagian dari upaya untuk memeriahkan Hari Kunjung Perpustakaan.
Mengangkat tema "Peningkatan Literasi Melalui Kreativitas Perpustakaan untuk Membangun Bali Maju dan Sejahtera", perayaan ini diharapkan menjadi sarana untuk mencerdaskan bangsa melalui peningkatan minat baca. Perpustakaan berperan penting sebagai pusat informasi yang dapat diandalkan, mendukung terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas.
Ketut Nayaka menambahkan, "Melalui perayaan Hari Kunjung Perpustakaan, kita diharapkan dapat berperan aktif dalam mencerdaskan bangsa dengan gemar membaca, demi mewujudkan generasi yang unggul dan berkualitas."