Denpasar - Tim Kementerian Sekretariat Negara RI melakukan kunjungan studi banding ke Pemerintah Provinsi Bali untuk mempelajari penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) pada Selasa (3/12/2024). Kunjungan dipimpin oleh Andri Sukmono selaku ketua rombongan bersama lima anggota tim lainnya.Tim yang terdiri dari enam pejabat Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemensetneg ini diterima oleh Kepala UPTD PILD beserta jajaran Tim Tata Kelola Bidang 3, Kasi Layanan Digital dan staf UPTD PILD Pemprov Bali.
Dalam kunjungan tersebut, Pemprov Bali membagikan berbagai praktik terbaik penerapan SPBE, termasuk sistem perekrutan SDM teknologi informasi yang dilakukan melalui seleksi khusus dengan penerapan sistem remunerasi berbasis kualifikasi. Tim Pemprov Bali juga memperkenalkan penggunaan platform Notion sebagai tools manajemen proyek yang memungkinkan pemantauan progress secara real-time, baik untuk kinerja individu maupun perkembangan proyek secara keseluruhan. Sistem ini terbukti efektif dalam meningkatkan akuntabilitas dan efisiensi kerja tim pengembang.
Inovasi lain yang menjadi sorotan adalah pengembangan layanan berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk customer service Love Bali. Layanan yang saat ini masih menggunakan sistem piket 24/7 ini sedang dalam proses transformasi menggunakan chatbot AI. Database chatbot dibangun dari informasi landing page Love Bali dan riwayat percakapan dengan pelanggan, dengan pengelolaan sementara menggunakan aplikasi Qontak di bawah koordinasi Dinas Pariwisata.
Dalam aspek keamanan sistem, Pemprov Bali menjelaskan inisiatif program bug bounty yang akan melibatkan mahasiswa dari perguruan tinggi se-Indonesia. Program ini dirancang sebagai bagian dari praktikum mahasiswa sekaligus upaya crowdsourcing untuk mengidentifikasi celah keamanan sistem. Selain itu, dijelaskan juga implementasi bot pendeteksi iklan judi online (bot judol) untuk melakukan pengecekan terhadap website OPD yang tersisipi iklan judi online.
"Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas transformasi digitalisasi berkelanjutan melalui penerapan SPBE di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara," ujar Andri Sukmono. "Kami melihat banyak praktik baik yang bisa diadaptasi dari Pemprov Bali."
Keberhasilan implementasi SPBE Pemprov Bali tercermin dari peningkatan signifikan indeks SPBE dari 1,62 pada tahun 2018 menjadi 4,07 pada tahun 2023. Peningkatan ini terlihat di semua domain, dengan domain Kebijakan mencapai 4,60, Tata Kelola 3,70, Manajemen 2,82, dan Layanan 4,57. Capaian ini menunjukkan komitmen dan kesungguhan Pemprov Bali dalam mengakselerasi transformasi digital pemerintahan.