×

Mei, Bali Alami Deflasi Perdesaan 0,20 Persen

Kamis, 11 Juni 2015 pukul 02.53 (8 tahun yang lalu) | Oleh Sigapura

Denpasar

  Pada Mei 2015, Bali alami deflasi perdesaan 0,20 persen. Kondisi ini berbanding terbalik dengan pertumbuhan di Kota Denpasar yang mengalami inflasi 0,39 persen pada periode yang sama.

  Kepala Badan Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panusunan Siregar, Selasa (9/6) kemarin mengungkapkan, ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya deflasi di perdesaan ini. Diantaranya disebabkan oleh turunnya indeks di kelompok bahan makanan 0,62 persen, perumahan 0,09 persen, serta transportasi dan komunikasi 0,02 persen.

  “Sementara itu, kelompok makanan jadi, sandang, kesehatan serta pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami inflasi,” tuturnya.

  Jelas Panusunan Siregar, secara umum jika dilihat dari beberapa komoditas yang memberikan andil deflasi antara lain beras, cabai rawit, daging babi. Selain itu disebabkan pula oleh penurunan harga pada komoditi pindang tongkol, dan jeruk.

  Dijelaskan, indeks harga konsumen perdesaan (IHKP) sendiri dapat ditunjukkan oleh indeks harga konsumsi rumah tangga petani yang merupakan komponen dalam indeks harga yang dibayar petani. IHK perdesaan terdiri atas tujuh kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, kelompok perumahan, kelompok sandang. Ditambah juga dengan kelompok transportasi dan komunikasi.

  “Perubahan IHK perdesaan mencerminkan angka inflasi/ deflasi di wilayah perdesaan,” ujarnya.

  Berdasarkan pengamatan IHK perdesaan pada Mei 2015, tercatat 28 provinsi mengalami inflasi, 4 provinsi mengalami deflasi, dan 1 provinsi tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi perdesaan tertinggi dilaporkan di Kalimantan Tengah 0,97 persen dan inflasi terendah di Papua 0,02 persen.

  Sementara deflasi terbesar tercatat di Nusa Tenggara Timur (NTT) 0,24 persen dan terkecil di DKI Jakarta 0,01 persen. Di sisi lain, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak mengalami perubahan IHKP karena kenaikan dan penurunan harga terjadi keseimbangan.

Sumber : Bisnis Bali