Denpasar - Perhelatan hari ulang tahun ke-59 Bank BPD Bali mengusung tema "Bangkit Bersama BPD Bali". Hal ini selaras dengan kebijakan pemerintah terkait pemulihan perekonomian nasional.
Pada event kali ini, digelar lomba paduan suara yang diselenggarakan pada hari Sabtu tanggal 15 Mei 2021, yang tampilannya dipadukan dengan pemakaian pakaian berbahan kain tenun tradisional berupa endek khas wilayah atau kabupaten masing-masing peserta, yang merupakan produksi UMKM/ IKM.
Selanjutnya, kegiatan ini dipublikasikan
dan disebarluaskan, sehingga menunjukkan eksistensi bahwa IKM bisa lebih maju di tengah pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan secara tegas dan lugas oleh Ny Putri Suastini Koster selaku Ketua Dekranasda Provinsi Bali saat membuka Lomba Mars dan Lagu Dirgahayu Bank BPD Bali, di Gedung Ksirarnawa Art Center - Denpasar, Sabtu (15/5).
Melihat kondisi pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum juga berakhir, menampakkan sektor pariwisata masih mengalami keterpurukan dan harus mencari upaya agar perekonomian Bali kembali berputar, Ketua Dekranasda Provinsi Bali mengatakan, pihaknya sebagai pendukung pemerintahan berkewajiban mengajak semua pihak untuk turut serta bangkit dan mulai bergerak serentak.
Ke depan, ujarnya, perlu diperkuat konsep segitiga sama sisi, yakni dari sektor pariwisata, sektor pertanian dan UMKM/ IKM Bali untuk saling menopang, di mana ketika pariwisata terpuruk makan masih ada dua sektor, yakni pertanian dan UMKM/IKM, yang berdiri tegak dan menopang.
Pada kesempatan ini, Ny Putri Koster meminta kepada Direksi Bank BPD Bali agar tidak hanya berlaku sebagai penyedia modal bagi pengembangan UMKM/ IKM saja, namun juga membantu pemerintah dalam menyiapkan arena dan peluang dalam mengedukasi pelaku UMKM/ IKM dari segi managemen produksi dan juga pemasaran yang sehat di tengah persaingan pemasaran digital.
"Hal ini mengingat begitu banyaknya produksi kain tenun khas Bali di luar bali, yang mengakibatkan Bali semakin hari semakin kehilangan generasi penerus sebagai tenaga kerja penenun kain tradisional. Yang kemudian dilanjutkan dengan penjualan kain tenun produksi luar Bali di bawa kembali untuk di jual di sini (Bali), sehingga mengakibatkan pelaku UMKM/ IKM Bali kehilangan konsumen, karena rata-rata kain tenun mereka jual dengan harga yang murah," ujar Ny Putri Koster.
Ny Putri Koster mengatakan, untuk itu perlu untuk menjaga warusan budaya berupa kain tenun tradisional khas wilayah dan kabupaten masing-masing. Dengan produksi yang berkualitas maka harga juga secara otomatis akan mengikuti. Dengan kesejahteraan yang meningkat, maka generasi penerus tenun tradisional akan tertarik untuk meneruskan warisan mereka, terlebih setiap wilayah mengeluarkan perarem (aturan) penggunaan kain tenun produksi lokal mereka. "Contohnya seperti daerah Tenganan yang mewajibkan warganya untuk menggunakan kain tenun endek produksi wilayah mereka saat upacara adat," tegas Ny Putri Koster.
Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma mengatakan saat wawancara dengan media bahwa kegiatan lomba paduan suara yang dikolaborasikan dengan penggunaan kain endek merupakan salah satu program dalam membangkitkan karya kreativitas UMKM / IKM yang merupakan warisan budaya Bali yang juga sudah memiliki hak kekayaan intelektual komunal, sehingga hal ini menjadi fokus dalam peringatan HUT ke-59 Bank BPD Bali. Pihaknya juga mengajak seluruh karyawan Bank BPD Bali untuk turut mendukung bangkitnya UMKM/ IKM Bali dengan mengunjungi pameran IKM di areal art center. Karena kain tenun endek memiliki nilai dan kualitas yang sangat bagus dan modis untuk digunakan.
Sementara itu, melalui lomba menyanyikan lagu Mars dan Dirgahayu Bank BPD Bali, diharapkan mampu membangkitkan sekaligus memperluas gaung keberadaan Bank BPD Bali dalam memberikan layanan kepada nasabah dan masyarakat Bali, sehingga memberi peluang untuk mengasah talenta dan kreativitas pegawai Bank BPD Bali yang sudah telaten di bidang keuangan. Karena paduan suara penting dilakukan yakni dengan memadukan hal-hal (suara) yang berbeda menjadi satu nada ritme yang harmonis.
Dari 15 peserta yakni 14 kantor cabang dan 1 kantor pusat se-Bali, yang ditetapkan sebagai juara adalah peserta dari Kantor Cabang Renon, disusul oleh Kantor Cabang Utama Denpasar dan terakhir sebagai juara 3 adalah Kantor Pusat Bank BPD Bali.