×

Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Ketua TP PKK Provinsi Bali Ajak Membangun Pola Hidup Hemat 

Selasa, 24 Agustus 2021 pukul 19.16 (3 tahun yang lalu) | Oleh Admin

Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Ketua TP PKK Provinsi Bali Ajak Membangun Pola Hidup Hemat 

Tabanan - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster mengajak semua orang untuk disiplin protokol kesehatan yang dimulai dari diri sendiri, karena perjuangan membebaskan diri, keluarga dan lingkungan dari paparan Covid-19 belum berakhir. 

 

"Ingat, Virus Corona ini adalah virus yang menularnya dari kita ke kita," kata Ny Putri Koster mengingatkan, saat didapuk sebagai narasumber dalam dialog interaktif mengusung tema "Peran PKK Dalam Memotivasi Masyarakat Bertahan Hidup di Masa Pandemi Covid-19", di Radio Global FM-Tabanan, Selasa (24/8).

 

Ditambahkannya bahwa kesehatan membangun jasmani dan rohani, kesehatan mental dan fisik akan dimulai dari keluarga. "Di sini peran orangtua terlebih seorang ibu sangat diperlukan dalam membentuk karakter anak dan anggota keluarga yang memiliki loyalitas, dedikasi dan kedisiplinan untuk memiliki rasa empati dan simpati yang baik terhadap lingkungan, karena dengan begitu akan mampu menumbuhkan karakter bangsa dan nasionalisme yang kuat, karena peran keluarga dalam melahirkan generasi berkualitas tentu terlihat dari pola asuh orangtuanya," ujarnya.

 

Sejak awal pandemi, terlihat jelas bahwa mempertahankan perekonomian rumah tangga agar tetap aman, saat ini tergolong sulit bagi mereka yang terdampak. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi Ketua TP PKK Provinsi bersama kader-kadernya.

 

Untuk mensosialisasikan bahwa seorang ibu wajib berperan serta dan tidak ikut panik, Ny Putri Suastini Koster selaku Ketua TP PKK melakukan upaya-upaya bersinergi dengan Ketua TP PKK Kabupaten, Kecamatan, Desa, Kelurahan hingga tingkat Banjar untuk memberi contoh agar penataan HATINYA PKK (halaman asri, teratur, indah dan nyaman serta bermanfaat) terus digenjot.

 

HATINYA PKK merupakan salah satu dari 10 program gerakan PKK dalam bidang peningkatan kesejahteraan masyarakat adalah upaya yang memberikan imbas positif bagi kehidupan keluarga, karena di tengah HATINYA PKK akan tumbuh sejumlah tanaman mulai dari sayur-sayuran, bumbu dapur dan bunga yang ditata dengan polibag dan sesuai dengan pola di daerahnya masing-masing dengan pengaturan air yang merata. Selain nampak indah, HATINYA PKK juga memberi manfaat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga membantu perekonomian khususnya pengurangan pengeluaran uang dalam urusan pemenuhan kebutuhan bahan makanan pokok sehari-hari. Di samping itu, penting bagi semua untuk membangun pola hidup hemat dan menumbuhkan "save money" atau menabung, sekaligus mengurangi hidup konsumtif.

 

Dialog interaktif ini juga dihadiri Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan Ny Rai Wahyuni Sanjaya. Ia mengatakan, selain menumbuhkan karakter bangsa yang beretika, orang tua khususnya seorang ibu yang lebih lekat dalam berkomunikasi dengan anak juga memiliki tugas tambahan di masa pandemi sebagai pendidik mental anak untuk tidak mudah percaya kepada berita hoax yang banyak bertebaran di media sosial.

 

Menurutnya, karena keluarga adalah unit terkecil untuk membentuk kepedulian dan rasa empati termasuk memulai pengembangan HATINYA PKK dari lingkungan keluarga. Di sinilah peran kader PKK diuji dalam memotivasi dan mengajak semua pihak untuk saling membantu dalam mempertahankan perekonomian keluarga. Selain itu, dengan terjadinya pandemi yang lebih banyak meluangkan waktu untuk di rumah, saya juga mengajak keluarga untuk kembali memanfaatkan waktu bersama, mulai dari mendampingi anak saat belajar, menata halaman yang asri, teratur dan indah serta nyaman bersama-sama. "Mari kita  sebagai masyarakat harus tetap semangat dan mematuhi aturan dan anjuran pemerintah, karena pemerintah dan masyarakat jika sudah bergotong royong maka bersama akan dapat melewati ujian dan pandemi Covid-19 ini," tegasnya.

 

Berikutnya, Ny Putri Suastini Koster dalam dialognya mengajak semua pihak untuk tetap semangat dan tidak menyerah. "Jangan mengeluh banyaklah berpeluh, dan gunakan masa jeda ini untuk membenahi daerah sebagai destinasi pariwisata ke depan, sehingga saat nanti sudah pulih dan terbuka maka kita semua sudah siap untuk kembali menyambut dunia pariwisata," katanya.