×

Pemprov Bali Apresiasi Capaian Post-Pilot SISHIS Program AIHSP-Reconstra

Kamis, 30 Mei 2024 pukul 16.22 (3 bulan yang lalu) | Oleh KRISNA PRASADA PRANA

Indonesia mengambil langkah strategis dalam memperkuat sistem pengawasan kesehatan. Langkah strategis itu ditunjukkan melalui upaya mewujudkan platform sistem informasi dan pemantauan kesehatan yang aman dan interoperabel atau Secure and Interoperable Surveillance and Health Information System (SISHIS). Sistem yang diinisiasi program Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) dan PT. Reconstra ini telah berhasil menyelesaikan fase pasca-pilotnya di Bali. Hal itu terungkap saat Kepala Bappeda Provinsi Bali hadir dalam kegiatan Penutupan Post-Pilot Program Sistem Surveilans dan Sistem Informasi Kesehatan yang Aman dan Interoperabel di Kuta, Senin, 27 Mei 2024.

Pemprov Bali melalui Kepala Bappeda Provinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra menyampaikan apresiasi dan dukungan atas tuntasnya fase Post-Pilot SISHIS. Disampaikannya pentingnya sistem pengawasan yang kuat dalam pengendalian penyakit dan kesehatan masyarakat. "Pengawasan adalah pondasi dalam setiap program pengendalian penyakit. Data harus representatif, tepat waktu, dan konsisten. Inisiatif SISHIS yang dilaksanakan bersama AIHSP dan PT. Reconstra, bertujuan untuk meningkatkan sistem pengawasan dengan membuat sistem informasi kesehatan yang interoperabel," ujarnya.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Bali I Nyoman Gede Anom mengatakan dengan mengadopsi pendekatan bottom-up, SISHIS memperkuat sistem pengawasan dari tingkat fasilitas kesehatan primer, meningkatkan kemampuan untuk mendeteksi potensi wabah dengan cepat dan akurat. Inisiatif ini merupakan komponen kunci dari agenda Transformasi Digital Kesehatan yang lebih luas.

Capaian yang baik ini merupakan wujud kolaborasi lintas sektor yang berkelanjutan dan peran sistem informasi kesehatan yang maju dalam mencapai perbaikan kesehatan masyarakat yang berkelanjutan.

Direktur Program AIHSP John Leigh menyampaikan bahwa salah satu manfaat transformasi digital adalah menyatukan berbagai aspek kesehatan digital dalam satu sistem data kesehatan yang terpadu. Sistem ini lebih terintegrasi dan lebih ramah pengguna, menyediakan informasi yang detail agar lebih bermanfaat. Menurutnya ini membantu masyarakat menggunakan dan memahami data untuk diri mereka sendiri. 

Inisiatif SISHIS bertujuan untuk meningkatkan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) dengan mengintegrasikan berbagai sistem informasi kesehatan ke dalam satu platform yang terintegrasi dan interoperabel. Integrasi ini penting untuk deteksi dan respons penyakit tepat waktu dan akurat, yang merupakan komponen kunci dari strategi kesiapsiagaan pandemi Indonesia.

Selama tahun 2022-2023, proyek pilot SISHIS dilaksanakan di Kabupaten Badung dan Buleleng, melibatkan fasilitas kesehatan publik dan swasta di tingkat primer, sekunder, dan tersier. Inisiatif ini berfokus pada peningkatan kualitas data dan kapasitas manajer program pengawasan, menangani tantangan seperti keterlambatan pelaporan dan kurangnya pelaporan insiden. SISHIS melengkapi SKDR dengan membangun gudang data yang mampu mendeteksi potensi wabah dengan cepat. Dengan menyederhanakan pencatatan 24 penyakit, SISHIS meningkatkan akurasi data tanpa menambah beban kerja fasilitas kesehatan. Dua lokakarya diadakan untuk membangun kapasitas staf pengawasan, lebih memperkuat sistem kesehatan lokal.