×

Penandatanganan MoU Perdagangan Antardaerah Bali <br> Upaya Pencapaian Inflasi Rendah dan Stabil

Senin, 14 September 2015 pukul 06.57 (8 tahun yang lalu) | Oleh Sigapura

Denpasar,

  Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mencatat, sesuai pola musiman, tekanan inflasi pasca-Lebaran dan momen peak season lainnya kembali mereda pada Agustus 2015 Bali mengalami inflasi 0,31 persen (mtm) atau secara tahunan tercatat mengalami inflasi 7,05 persen (yoy). “Meskipun demikian, akumulasi inflasi Bali masih cukup rendah, tercatat sebagai angka inflasi akumulasi Januari-Agustus (ytd) terendah selama 7 Tahun terakhir,” kata Kepala Perwakilan BI Bali, Dewi Setyowati di Renon.

  Dewi menerangkan, dalam rangka mempersiapkan langkah antisipatif selama semester II/2015, telah dilakukan forum koordinasi high level meeting (HLM) TPID yang dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama perdagangan antardaerah untuk pemenuhan pasokan komoditas pangan anatarkabupaten/kota di Bali.

  “Nota kesepahaman ini merupakan langkah awal inisiai perdagangan antar daerah antara PD Pasar Kota Denpasar, PD Pasar Kabupaten Badung, dan PD Pasar Kabupaten Buleleng,” ujarnya.   Nota kesepahaman ini bertujuan menjaga dan meningkatkan ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi hasil pertanian khususnya komoditas bahan pangan pokok, mendorong terciptanya struktur pasar dan tata niaga yang kompetitif dan efisien, khususnya untuk komoditas yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat, sehingga dapat mengurangi tekanan perbedaan harga antar kabupaten.

  Selanjutnya, melakukan koordinasi yang intensif untuk menjamin ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi kebutuhan bahan pangan pokok antarkabupaten di Bali. Penandatanganan dilaksanakan oleh Direktur Utama PD Pasar Kota Denpasar, Direktur Utama PD Pasar Kabupaten Badung, dan Direktur Utama PD Pasar Kabupaten Buleleng yan disaksikan langsung oleh seluruh peserta HLM TPID.

  Dijelaskan, konsep kerjasama yang akan dilakukan antar PD Pasar yaitu PD Pasar Berperan sebagai bapak angkat terhadap para petani penghasil komoditas di Wilayah Bali. PD Pasar melakukan penanganan pascapanen dan akan melakukan pengolahan secara tepat guna, sehingga akan diperoleh nilai tambah (value added) dari komoditas yang dihasilkan para petani secara berkesinambungan.

  PD Pasar melakukan kerja sama perdagangan antarkabupaten/kota untuk memenuhi kebutuhan pasokan komoditas pangan di wilayah masing-masing, yaitu kerja sama yang dilakukan antara PD Pasar Kota Denpasar, PD  Pasar Kabupaten Buleleng, dan PD Pasar Kabupaten Badung. “Adanya pembagian kewilayahan dalam hal distribusi komoditas pangan bertujuan untuk memotong rantai distribusi,” ungkapnya. Kerja sama perdagangan untuk memenuhi kebutuhan pasokan komoditas pangan di Bali, imbuh Dewi, akan dibagi berdasarkan zona tiga PD Pasar di Bali yang membawahi masing-masing kabupaten/kota terdekat.

  Komoditas pangan yang diperdagangkan meliputi, komoditas yang sering memberikan kontribusi terhadap terjadinya gejolak harga di masing-masing wilayah yang disebabkan kekurangan pasokan dan lebih diutamakan antara daerah yang mengalami kelebihan pangan dengan daerah yang mengalami kekurangan pangan.

  Terlaksananya penyusunan model kerja sama dan penandatanganan nota kesepahaman ini, tidak lepas dari dukungan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali yang secara aktif menginisiasi dan memfasilitasi beberapa kali pertemuan dan pembahasan teknis berkenaan dengan penyusunan model kerja sama perdagangan antardaerah (antarkabupaten) dengan instansi dan dinas terkait, serta dalam pembahasan HLM TPID se-Bali.

  Ke depannya, Dewi menjelaskan, upaya pengendalias inflasi lainnya akan terus dilakukan sebagai respons aktif TPID akan berperan lebih intensif dalam menghadapi gejolak harga yang bersifat volatile shocks. Dalam rangka memitigasi potensi risiko inflasi ke depan, TPID akan berperan lebih intensif dalam menghadapi berbagai persoalan inflasi serta memastikan konsistensi dan transparansi mekanisme penetapan harga untuk mengurangi ketidakpastian dan ekspektasi inflasi yang berlebihan.

  Melakukan operasi pasar/pasar murah secara berkesinambungan, apabila terdapat kenaikan komoditas tertentu, melakukan langkah mitigasi/antisipatif terhadap perkiraan masuknya el nino agar dampaknya terhadap inflasi dapat diminimalkan dan meningkatkan koordinasi antar SKPD/lembaga terkait serta pemerintah daerah.

  “Semoga dengan respons aktif dari TPID dalam pengendalian inflasi tersebut diatas, harga-harga di waktu mendatang tetap terkendali dengan baik sehingga akan mendukung kesejahteraan masyarakat Bali,” harap Dewi Setyowati yang juga Wakil Ketua TPID Bali.

Sumber : Bali Post