BULELENG – Pemerintah Provinsi Bali memperingati Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di Desa Mayong, Seririt, Buleleng, pada Jumat (20/12). Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Peringatan Hari Disabilitas Internasional, Hari Ibu ke-96, serta pelaksanaan Mayong Budaya Festival Tahun 2024.
Pj. Ketua TP PKK, Ny. Ida Mahendra Jaya, hadir dalam kegiatan tersebut bersama Staf Ahli Bidang Pembangunan Provinsi Bali, Gede Suralaga; Kadis Sosial dan P3A Provinsi Bali, Luh Ayu Aryani; Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bali; serta Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Buleleng. Mereka menyerahkan berbagai bantuan sebagai bentuk aksi sosial ‘Ngerombo’ Pemerintah Provinsi Bali bersama sektor swasta melalui Forum TJSLP Provinsi Bali.
Berbagai bantuan sosial yang diberikan meliputi pemeriksaan dan pembagian kacamata gratis; pemberian 176 paket sembako kepada keluarga miskin, anak yatim piatu, dan balita dengan gizi kurang; pemberian paket sembako, kursi roda, walker duduk, dan alat bantu dengar kepada penyandang disabilitas; bantuan 22 unit bedah rumah oleh PT Bali Budaya Semesta dan Yayasan Relawan Bali; serta pemasangan jaringan listrik gratis kepada 15 keluarga miskin oleh PT PLN UP 3 Bali Utara.
Disambut oleh para lansia Desa Mayong, Ny. Ida Mahendra Jaya juga meninjau pelaksanaan pameran hasil bumi dan UMKM desa, posyandu, pemeriksaan kesehatan, serta pembagian kacamata baca gratis kepada masyarakat.
Kepala Dinas Sosial P3A Provinsi Bali, Luh Ayu Aryani, menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menjadi stimulus gerakan peduli dan aksi sosial di masyarakat, sekaligus meningkatkan kesadaran tentang isu-isu yang dihadapi penyandang disabilitas. “Memberikan penghargaan dan penghormatan terhadap peran, dedikasi, dan kontribusi perempuan bagi keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara,” imbuh Ayu Aryani.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Perekonomian, Gede Suralaga, mewakili Pj. Gubernur Bali, mengajak masyarakat Bali melalui semangat ‘Ngerombo’ untuk saling membantu dan bahu-membahu meminimalkan kesenjangan sosial di masyarakat. “Terima kasih karena secara bersama-sama telah bersinergi dengan pemerintah melalui ‘Ngerombo’ memberikan perhatian kepada para penyandang disabilitas, keluarga berisiko stunting, anak yatim piatu, lanjut usia, serta keluarga miskin dan kurang mampu dengan berbagai bantuan yang telah diberikan,” ucap Suralaga. Ia berharap kolaborasi ‘Ngerombo’ antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dapat terus ditingkatkan dalam upaya penanganan berbagai permasalahan sosial di Bali.