“Dari data yang Saya catat, 90 persen Pasien yang meninggal akibat Covid-19 adalah mereka yang belum mendapatkan izin. Dan hanya 10 persen saja Pasien yang meninggal akibat Covid-19 yang menggunakan penggunaan. Dan tentunya yang 10 persen itu ada penyakit bawaannya. Oleh sebab itulah, mari kita perketat Penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) Bersama dan ayo Imunisasi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya, MPPM, saat membuka acara Penguatan Pelaksanaan dan Vaksinasi Covid-19 secar Daring, Jumat, 13 Agustus lalu .
Acara ini dipandu oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. AA Sagung Dwipayani, dan dihadiri oleh Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, Setda Provinsi Bali, Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Bali, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga, Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketua ASPARINDO Provinsi Bali, Ketua APPSI Provinsi Bali, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten/Kota se-Bali, Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Bali, Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota se-Bali, Kepala Perusahaan Daerah Pasar Kabupaten/Kota se-Bali, Ketua ASPARINDO Kabupaten/Kota se-Bali,
Acara tersebut menghadirkan dua narasumber, yaitu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali yang diwakili Kepala Dinas Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Provinsi Bali Nyoman Tangkas Sugiharta, SE, M.Si yang mebawakan topik tentang kebijakan pengelolaan Pasar di Bali. Narasumber kedua adalah Dirut PD. Pasar Kota Denpasar IB Kompyang Wiranata, SE yang mengambil topik Tata Cara Pelaksanaan Protokol Kesehatan di lingkungan PD Pasar Badung.
Dokter Suarjaya juga menegaskan, ada 3 penyebab mengapa kasus Covid-19 di Bali terus meningkat tajam. Ketiga penyebab itu adalah Adanya Covid-19 yang bersumber dari Virus Delta. “Virus delta ini sangat berbahaya, penyebarannya sangat cepat. Sehingga bisa berpindah-pindah ke media lain dengan cepat. Terutama di lingkungan keluarga. Saya ingatkan kepada semua masyarakat agar selalu menggunakan masker di rumah, kecuali tempat tidur. Karena sedikit saja kita lengah, maka salah satu keluarga kita yang imunnya lemah akan diserang oleh virus delta,” katanya.
Penyebab kedua menurut dokter Suarjaya adalah masih adanya pembukaan di beberapa wilayah Bali. “Maraknya pelaksanaan upacara keagamaan menjadi bagian dari ramainya kasus covid-19, serta masih banyak kegiatan di pasar-pasar. Saya juga sempat berpesan dengan semua PD Pasar yang ada di Bali agar selalu menerapkan prokes ekstra ketat serta menghimbau agar mengajak masyarakat melakukan vaksinasi,” Katanya.
Dokter Suarjaya juga berterima kasih dengan diadakannya acara Penguatan Pelaksanaan Prokes dan Vaksinasi ini. “Saya mengucapkan terima kasih kepada para narasumber yang mengisi acara ini. Sehingga kita semua mengetahui bagaimana sebenarnya pelaksanaan prokes di masing-masing PD Pasar serta bagaimana kebijakan Pemerintah Provinsi Bali khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam mengelola pasar Tradisional di Era Pandemi Covid-19 ini,” katanya. (Humas Dinas Kesehatan Provinsi Bali)