DENPASAR – Penjabat (PJ) Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya, membuka pintu bagi kolaborasi dengan Komite Perlindungan dan Kesejahteraan Satwa dalam upaya pengentasan rabies di Bali. Dalam audiensi yang digelar di Kantor Gubernur Bali, Rabu (23/10), Mahendra Jaya menekankan pentingnya gotong royong atau Ngrombo untuk menangani masalah rabies yang masih menjadi tantangan di Bali.
"Saya berencana memaksimalkan pemberian vaksin dan sterilisasi rabies di Bali. Dengan bantuan dari Komite Perlindungan Satwa, kita dapat mempercepat penanganan rabies di Bali. Harapannya, Bali bisa segera bebas dari rabies dan membuka diri bagi satwa dari luar, serta menjadi tujuan wisata yang nyaman untuk semua," ujarnya.
Mahendra Jaya juga memberikan ruang kepada Komite untuk menyelenggarakan vaksinasi massal. Anjing yang telah divaksin akan diberi tanda pada telinganya, sehingga masyarakat bisa membedakan mana yang sudah divaksin dan mana yang belum. "Saya sangat menghargai inisiatif Komite Perlindungan Satwa dan berharap program ini menjadi model bagi daerah lain dalam penanganan rabies," tambahnya.
Perwakilan Komite Perlindungan dan Kesejahteraan Satwa, Roger P. Silalahi, menyambut baik komitmen Pemprov Bali dan mendukung langkah-langkah pengendalian rabies yang ramah terhadap populasi anjing/satwa. Komite siap terlibat dalam kegiatan vaksinasi dan sterilisasi massal untuk menekan penyebaran rabies di Bali.
Turut hadir dalam acara tersebut, Asisten II Setda Provinsi Bali, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Staf Ahli PMK Sekda Prov Bali, dan Kesbangpol Provinsi Bali.