“Mulai saat ini, semua di Bali harus melakukan langkah siaga satu. Agar bisa mengendalikan penyebarannya, dan bisa mengambil tindakan untuk menyelamatkan nyawa masyarakat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dokter Ketut Suarjaya,MPPM saat membuka acara rapat koordinasi rujukan covid-19 secara virtual, Selasa, 13 Juli lalu.
Kasus Covid-19 di Bali yang meningkat justru menjadi pusat perhatian serius Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Acara rapat tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan 9 Kabupaten kota, Direktur rumah sakit layanan covid-19 dan satgas covid-19 provinsi Bali. Kegiatan itu dipandu Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Iwan Darmawan, MPH.
Dalam mengarahkan pertemuan tersebut, dokter Iwan bagaimana kesulitan yang dialami beberapa rumah rujukan rujukan. Mulai dari rujukan, kekurangan oksigen untuk pasien serta yang lainnya.
Selanjutnya dokter Iwan pun menyerahkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali untuk memberikan solusi.
Dokter Suarjaya membenarkan apa yang disampaikan dokter Iwan. “Memang dari data yang tercatat, sanpai saat ini sebanyak 1100 pasien yang dirawat di rumah sakit. Dan 3800 orang tanpa gejala menghadapi isolasi,” katanya.
Dokter Suarjaya sangat yakin bahwa pasien covid-19 akan semakin meningkat jumlahnya. Sehingga diperlukan penataan kembali sistem rujukan dan penambahan kapasitas kamar di setiap rumah sakit.
“Sebelumnya saya berterima kasih kepada semua Kepala Dinas dan Direktur Rumah Sakit yang sudah menyiapkan tempat tidur untuk melayani covid-19. Tapi sepertinya kita harus menambah kapasitas lagi. Karena kasus covid-19 meningkat lagi,” katanya.
Selain itu, dokter Suarjaya juga meminta pandangan yang nantinya disepakati dalam proses Merujuk pasien ke Rumah Sakit Rujukan
“Ini sangat penting. Sehingga yang dibawa ke rumah sakit rujukan seperti RSUP Sanglah adalah mereka yang memang bergejala berat dan ibu hamil yang terpapar covid-19 saja,” katanya. (Humas Dinas Kesehatan Provinsi Bali)