Jakarta - Pemerintah Provinsi Bali berhasil sabet penghargaan Terbaik III Predikat Istimewa pada Penilaian Indeks Reformasi Hukum (IRH) Tahun 2023 Kategori Pemerintah Provinsi oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI, yang diserahkan di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis, (14/12).
Penghargaan diterima Penjabat (Pj.) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, yang diserahkan langsung oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Yasonna H. Laoly dalam rangkaian acara Refleksi Akhir Tahun 2023.
Ditemui seusai acara penyerahan penghargaan, S. M. Mahendra Jaya mengaku turut berbangga dan mengapresiasi atas capaian tersebut, yang merupakan satu kerja keras dan kesuksesan bersama seluruh jajaran di Pemprov Bali.
“Penghargaan ini sebagai kado penutup lembaran tahun 2023, untuk kita jadikan evaluasi dalam merencanakan dan melaksanakan langkah – langkah kebijakan maupun program pembangunan di Bali kedepan agar lebih baik. Dalam mewujudkan pemerintahan yang lebih baik demi masyarakat Bali yang lebih maju, dan sejahtera secara bersama – sama,” cetus Pj. Gubernur Bali.
Sementara itu, Menkumham RI Yasonna H. Laoly dalam sambutannya menyampaikan penyerahan penghargaan merupakan klimaks dari penilaian IRH yang telah dilaksanakan. Dimana IRH sebagai salah satu proses monitoring dan evaluasi dari regulasi yang telah berjalan, dengan harapan bahwa setiap regulasi yang dilaksanakan dapat tepat guna dan tepat sasaran dan tidak berbenturan dengan regulasi yang ada di tingkat atas.
Adapun empat variabel utama yang menjadi prioritas Penilaian IRH yaitu memperkuat koordinasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk melakukan harmonisasi regulasi, mendorong regulasi dan deregulasi berbagai Peraturan Perundang-undangan berdasarkan hasil riviu, mendorong penyederhanaan regulasi pada setiap jenjang level Peraturan Perundang-undangan, serta meningkatkan kompetensi ASN sebagai Perancang Peraturan Perundang-undangan (legal drafter) pusat dan daerah
Lebih jauh, Menteri Yasonna H. Laoly mengungkapkan pertemuan dalam acara tersebut bisa menjadi momentum yang tepat untuk belajar menghargai dan bersyukur.
“Refleksi kali ini menjadi momen yang tepat untuk kita menghargai pencapaian-pencapaian kita, belajar dari pengalaman yang kita hadapi, dan bersyukur atas semua yang telah kita capai,” ujar Menteri Yasonna.
Disamping juga, momen itu untuk mengevaluasi strategi, mengidentifikasi peluang baru, serta menetapkan tujuan yang lebih ambisius dan lebih baik untuk tahun mendatang. Dalam menyusun target ke depan, Yasonna mengingatkan agar menetapkan target tinggi dan maksimal. Dan yang terpenting adalah membuat target yang visioner, berpikir jauh kedepan, sehingga saat tercapai akan terasa lebih memuaskan.
“Set up target yang tinggi, target yang ambisius, bukan target yang business as usual. Maka untuk itu saya mengajak seluruh jajaran yang hadir untuk memaksimalkan segala potensi dan kekuatan kita untuk mencapai target-target yang lebih baik lagi,” tutupnya.