Pelaksanaan vaksinasi covid 19 di Bali terus berlanjut. Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan I Wayan Widia, SKM, M.Kes, proses vaksinasi covid-19 di Bali sangat bagus. Tapi
yang dimiliki harus disinkronkan. Hal itu disampaikannya saat membuka acara rapat koordinasi secara virtual, Kamis 15 Juli 2021 lalu.Wayan Widia mengungkapkan memang capaian vaksinasi tahap I Bali adalah 93,72 persen. Dan vaksinasi II adalah 25 persen lebih. Namun ternyata data jumlah vaksin di lapangan banyak yang kurang sinkron.
“Saya sengaja mengundang semua kabupaten Kota, Kabid SDK, dr Ni Wayan Murdani, M.Si dan dr Raka bagian Vaksinasi Dinas Kesehatan Provinsi Bali untuk mwnsinkronkan data yang berbeda di lapangan,”katanya.
Dari perbedaan tersebut, dokter Raka pun menegaskan, perbedaan itu terjadi karena beberapa hal. Salah satunya menurut dokter Raka adalah adanya pencatatan manual yang dilakukan tim kabupaten di lapangan.” Memang saya sadari perbedaan itu adalah akibat dari beberapa faskes melakukan pencatatan data secara manual. Oleh sebab itulah melalui rapat ini saya mohon semua kabupaten/kota melaporkan yang terkini,”katanya.
Dan benarlah, ketika salah satu kabupaten diminta laporannya. Ternyata data yang diberikan sebelumnya ternyata data lama. Dan data barunya berbeda. Juatru lebih banyak. Melihat kejadian tersebut, dokter Raka selaku bagian vaksinasi Dinas Kesehatan mengusulkan bahwa ketika ada rapat pimpinan (Gubernur bersama Bupati dan Walikota), agar data yang diberikan sama semuanya. Sehingga tidak meninbulkan permasalahan krusial di lapangan. (Humas Dinas Kesehatan Provinsi Bali)