Inflasi Bali |
Juni 2016 |
Juli 2016 |
Agustus 2016 |
September 2016 |
Oktober 2016 |
November 2016 |
IHK, % yoy |
2,96 |
2,61 |
2,81 |
3,18 |
3,63 |
3,61 |
IHK, % mtm |
0,34 |
0,57 |
0,51 |
0,23 |
-0,21 |
0,37 |
Di Denpasar, inflasi didorong adanya peningkatan indeks harga pada kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,69% dan kelompok bahan makanan sebesar 0,42%. Komoditas yang tercatat menjadi penyumbang utama inflasi November 2016 di Denpasar adalah cabai rawit, cabai merah, mie, bawang merah, dan air kemasan. Adapun kelompok pengeluaran yang tercatat menahan laju inflasi adalah kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga yang tercatat sebesar -0,003%.Pencapaian inflasi Bali bulan November 2016 tercatat sebesar 0,37% kembali tercatat lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Nasional yang sebesar 0,47% (mtm). Secara tahunan inflasi Bali tercatat sebesar 3,61% (yoy), sementara Nasional sebesar 3,58% (yoy). Secara spasial, inflasi Kota Denpasar tercatat sebesar 0,28% (mtm) sementara Kota Singaraja sebesar 0,78% (mtm).
Sementara inflasi di Singaraja didorong adanya peningkatan indeks harga pada kelompok sandang 0,89% dan kelompok kesehatan yang sebesar 0,50%. Komoditas yang tercatat mengalami peningkatan harga di Singaraja antara lain: cabai rawit, bawang merah, rokok putih, tariff pulsa ponsel, dan rokok kretek filter.
Inflasi bulanan pada bulan Desember 2016 diperkirakan meningkat pada kisaran 0,69% (mtm). Peningkatan ini diperkirakan mulai terjadi pada pertengahan Desember 2016 didorong oleh masuknya periode liburan akhir pekan Maulid Nabi dan Libur Natal serta Tahun Baru 2017. Risiko tekanan inflasi lain juga muncul dari kenaikan tarif cukai rokok, kenaikan DOC dan kenaikan tarif listrik. Meskipun demikian, peningkatan diperkirakan masih terbatas terkait masuknya musim panen komoditas beras. Dengan demikian, tekanan inflasi pada keseluruhan tahun 2016 diperkirakan pada kisaran 3,24% (yoy).
Menghadapi tantangan inflasi ke depan dan untuk meningkatkan efektivitas dalam program pengendalian inflasi daerah, pada bulan November 2016 telah dilaksanakan program pengendalian inflasi rutin melalui forum High Level Meeting TPID. Selain itu, TPID Provinsi Bali kembali menerima kunjungan TPID Sumatera Barat, TPID Papua Barat, dan TPID Sulawesi Barat pada 24-25 November 2016.
Usulan rekomendasi pengendalian inflasi dalam jangka pendek (sebagaimana tertuang dalam roadmap pengendalian inflasi Provinsi Bali) untuk pengendalian inflasi pangan diarahkan pada: (i) menjaga ketersediaan pasokan pangan di pasar dalam jumlah yang memadai, (ii) mengkomunikasikan kepada publik tentang kondisi dan prognosa pangan pokok serta langkah-langkah antisipasi yang akan dilakukan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga pangan pokok, (iii) memperkuat peran Bulog dalam stabilisasi harga pangan pokok.