Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Dewan Mahendra Putra membuka Rapat Koordinasi dengan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi Bali Tahun 2024 bertempat di ruang rapat Cempaka Bappeda Provinsi Bali, pada Rabu, 28 Agustus 2024.
Tercatat pada Maret 2024, persentase penduduk miskin di Provinsi Bali sebesar 4,00 persen. Dalam hal ini persentase penduduk miskin di Provinsi Bali tercatat menjadi persentase terendah secara nasional. Dalam sambutannya Dewa Mahendra Putra mengatakan bahwa mengurusi kemiskinan adalah mulia, dan itu perlu ada sinergi, kerjasama dari semua pihak baik provinsi, kabupaten maupun kota se-Bali.
Dalam proses penanggulangan kemiskinan perlu ada rasa memiliki dan tanggung jawab sehingga pertemuan ini merupakan salah satu bentuk untuk mengevaluasi pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Bali. Dittekankan pula sebagai satu tim koordinasi penanggulangan kemiskinan harus bergerak selaras dan bersama-sama melaksanakan tanggung jawab sesuai kewenangan.
Sebelumnya, Kepala Bappeda Provinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra dalam laporannya menyampaikan penanggulangan kemiskinan adalah program prioritas nasional bahkan prioritas yang paling prioritas. “Jadi ini tidak main-main, pertaruhan kepada daerah di sini dipertaruhkan nama kita juga selaku OPD pengampu program kemiskinan,” ucapnya. Disampaikan pula, diperkirakan angka kemiskinan nasional mencapai 9,03%. Hal ini berarti sudah bisa menurunkan kemiskinan dari dua digit 10,9% selama ini menjadi 9,03%. “Lalu kita di Bali terakhir di Maret 2024 kemiskinan kita terendah nasional 4,00%, menurun dari 4,25% di Maret 2023,” jelas Ika Putra.
Sementara itu Plt Kepala BPS Provinsi Bali Anak Agung Gede Dirgakardita menyampaikan pada Maret 2024, persentase penduduk miskin di Provinsi Bali sebesar 4,00 persen, nilai ini di bawah angka kemiskinan nasional yang tercatat sebesar 9,03 persen. Ini menempatkan persentase penduduk miskin di Provinsi Bali terendah secara nasional.
Dijelaskannya, jumlah penduduk miskin di Provinsi Bali pada Maret 2024 tercatat sebanyak 184,43 ribu orang, turun 9,35 ribu orang dibandingkan dengan kondisi Maret 2023. Turun 0,25 persen poin dibandingkan kondisi Maret 2023 yang sebesar 4,25 persen. Sementara itu tercatat kemiskinan ekstrem pada Maret 2023 sebesar 0,54%, kemudian turun secara signifikan pada Maret 2024 menjadi sebesar 0,19%. “Ini menempatkan kemiskinan ekstrem di Bali terendah pada tingkat nasional, bahkan bisa dianggap sudah nol persen,” kata Dirga.
Hadir pada kesempatan tersebut Pj Bupati Klungkung, Wakil Bupati Karangasem, Kepala Bappeda Kabupaten/Kota se-Bali beserta jajaran. (Mia/Krisna).