Denpasar (Antaranews Bali) - Bank Indonesia (BI) menyatakan penyesuaian harga bahan bakar minyak nonsubsidi turut memicu inflasi di Bali dari 0,12 persen menjadi 0,13 persen pada pekan keempat Februari setelah pengumuman kenaikan harga itu.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana di Denpasar, Rabu, mengatakan kenaikan inflasi tersebut didapatkan setelah pihaknya melakukan survei pemantauan harga mingguan.
Causa mengatakan berdasarkan hasil pemantauan harga pada pekan ke IV, kenaikan harga pertamax telah mendorong peningkatan inflasi di Bali secara bulanan sebesar 0,018 persen pada periode Februari 2018.
Pria yang akrab disapa CIK itu mengaku meksi terjadi kenaikan bahan bakar minyak khusus itu, prakiraan inflasi tahunan Bali tahun 2018 masih akan ada dalam lingkup sasaran yaitu sebesar 3,5 persen plus minus 1 persen.
Untuk mengantisipasi kenaikan inflasi itu, BI bersama Tim Pengendalian Inflasi Bali akan melakukan sosialisasi dan edukasi masyarakat terkait kenaikan harga kebutuhan.
Koordinasi TPID seluruh Bali juga diintensifkan untuk mengantisipasi gejolak harga termasuk pemantauan harga baik secara langsung di lapangan maupun melalui pemantauan harga pangan strategis atau SiGapura.
"Penyelenggaraan pasar murah dan operasi pasar juga dilakukan dalam upaya menjaga kestabilan harga barang komoditas di pasar pada harga wajar," ucap Causa.
Harga BBM nonsubsidi mulai Sabtu (24/2) mengalami kenaikan untuk pertamax naik sebesar 3,45 persen dari Rp8.600 per liter menjadi Rp8.900 per liter.
Pertamina menyatakan harga bahan bakar minyak khusus nonsubsidi naik kisaran Rp100 hingga Rp300 per liter menyesuaikan dengan kondisi pasar menyangkut harga minyak dunia.
Sales Executive Retail Pertamina Wilayah Bali Aris Irmi mengatakan di Pulau Dewata penyesuaian harga BBM khusus itu berlaku untuk pertamax, pertamax turbo, pertamina dex dan dexlite.
Selain itu, BBM jenis lainnya seperti pertalite, premium dan solar tidak mengalami penyesuaian harga.
Selain pertamax, harga pertamax turbo di Bali dan daerah lainnya menjadi Rp10.150 per liter dan dexlite ditetapkan Rp8.100 per liter.
Sumber : Antara Bali