Negara (Antara Bali) - Menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan termasuk Idul Adha, masyarakat masih khawatir dengan kenaikan harga sejumlah bahan pokok yang lazim terjadi setiap mendekati hari raya. Bupati Jembrana I Putu Artha menjawab kekhawatiran tersebut dengan mendatangi Pasar Umum Negara, Jumat (2/9) pagi bersama Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Jembrana.
Pasar terbesar yang ada di jantung Kota Negara didatangi Bupati Artha untuk mengetahui secara langsung pergerakan harga barang terutama kebutuhan pokok masyarakat. Bahkan Bupati Artha menanyakan langsung harga barangnya kepada pedagang. Dari monitoring yang dilakukan Bupati Artha, harga sejumlah bahan pokok masih stabil dan cenderung menurun. Beras misalnya, harganya masih tetap yaitu Rp. 11.000 / kilogram untuk yang super sedangkan beras biasa seharga Rp. 10.000 / kilogram. Kenaikan harga terjadi pada minyak kelapa. Minyak kelapa sawit yang sebelumnya seharga Rp. 12.000 kini naik tipis menjadi Rp. 13.000 begitupun minyak super naik dari Rp. 14.000 / liter menjadi Rp. 15.000 liter. Penurunan yang cukup signifikan terjadi pada Gula Pasir, sebelumnya seharga Rp. 17.000 / kilogram, sekarang turun menjadi Rp. 14.000 / kilogram. Sementara itu harga daging ayam maupun daging babi tidak ada kenaikan maupun penurunan. Harga daging ayam di Pasar Umum Negara sebesar Rp. 30.000 / kilogram dan daging babi seharga Rp. 60.000 / kilogram.
Kadek Arsani Putri pedagang di Pasar Umum Negara menyebutkan, harga barang di pasar hingga saat ini masih normal bahkan banyak yang mengalami penurunan harga. Arsani yang sehari-hari menjual daging babi ini mengaku, harga dagingnya tidak ada kenaikan selama sebulan terakhir. Jadi harganya masih stabil, kata Arsani.
Meski harga barang cukup stabil, Pemkab Jembrana pada saat bersamaan juga menggelar Pasar Murah di Lingkungan Pangkung Manggis Kelurahan Baler Bale Agung Kecamatan Negara dan di Desa Warnasari Kecamatan Melaya. Dibukanya pasar murah di dua lokasi ini cukup ramai didatangi masyarakat sekitar. Pasalnya harga yang dipasang lebih murah dari harga di pasar. Sebut saja gula pasir lebih murah Rp. 2.000 dari harga di pasar umum. Harga telur yang di pasar umum seharga Rp. 1.300, di pasar murah dijual Rp. 1.000. Selain gula pasir dan telor, jenis barang lainnya yang dijual di pasar murah diantaranya, aneka kue untuk banten, minyak kelapa, beras hingga gas elpiji.
Bupati Jembrana I Putu Artha menyebutkan, kestabilan harga dan turunnya sejumlah harga barang, karena pasokan barangnya mencukupi termasuk distribusinya juga berjalan dengan baik. Kondisi ini harus dipertahankan sampai hari raya. Bupati Artha menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir dengan kenaikan harga. Selain itu pasar murah yang diadakan dimaksudkan untuk melayani masyarakat yang ada di pedesaan. Pasar murah diadakan bukan untuk menyaingi pasar-pasar yang ada, akan tetapi untuk melayani masyarakat yang jauh dari pasar, kata Artha.
Sumber : Antara Bali