“Sesuai dengan hasil pertemuan 13 Agustus 2021 secara daring, maka Dinas Kesehatan 9 Kabupaten/Kota serta layanan yang ada di 9 Kabupaten Kota sudah selesai mengadakan coaching clinik dengan Menpan RB terkait kebutuhan petugas layanan tahun 2022. Sekarang semua data yang dihasilkan saat coaching clinik tersebut digunakan sebagai usulan oleh Kemenkes. Dan data tersebut sedang disinkronkan dengan BKD, Menpan dan BKN,” Kata dokter Ni Wayan Murdani selaku Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketika dihubungi Humas Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kamis, 26 Agustus 2021.
Lebih lanjut, Murdani menyampaikan, sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, serta semua layanan yang ada di Bali dikumpulkan untuk menggali kebutuhan riil petugas yang akan dibutuhkan tahun 2022. “Tanggal 13 Agustus kemarin, kita memang telah mengumpulkan semua jajaran Dinas Kesehatan 9 Kabupaten/Kota, Kepala Rumah Sakit, Kepala Puskesmas serta jajaran lainnya. Mereka kita berikan sosialisasi terkait persiapan coaching clinik yang dilaksanakan Menpan RB untuk pemenuhan formasi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) tahun 2022 dan ditempatkan di 9 kabupaten/kota di Bali,” katanya.
Murdani juga mengungkapkan bahwa tujuan coaching clinik tersebut adalah untuk mengevaluasi dan mensinkronisasi data kebutuhan SDM Kesehatan berbasis Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK-Kes) agar penetapan formasi ASN Bidang Kesehatan dapat tepat sasaran sesuai prioritas pembangungan nasional.
“Tujuan ini memang disesuaikan dengan kebutuhan Tenaga Kesehatan yang diperlukan di masing-masing layanan. Sehingga bisa mempercepat proses
. Selain itu juga dengan ditambah kelengkapan sistem online, maka petugas yang dibutuhkan juga akan disesuaikan dengan keahlian yang dimilikinya,” katanya.Selain itu, dokter Murdani juga menyampaikan, sesuai dengan perpres 38 Tahun 2020, terdapat beberapa jenis jabatan yang dapat diisi oleh PPPK, diantaranya adalah administrator Kesehatan, apoteker, Dokter, Dokter Gigi, Asisten Apoteker, Asisten Penata Anastesi, Bidan, Dokter Pendidik Klinis,Enformolog Kesehatan, Epidemiolog Kesehatan, Fisikawan Medis, Fisioterapis, perawat, Perekam medis, psikolog klinis,teknisi transfuse darah, penyuluh Kesehatan masyarakat,pranata laboratorium kesehatan serta yang lainnya.
“Semua kebutuhan tenaga Kesehatan ini harus dipikirkan serta dianalisa oleh Dinas Kesehatan 9 Kabupaten/Kota, sehingga Ketika akan dipekerjakan, memang sudah siap sesuai dengan kebutuhan layanan setempat,”imbuhnya.
Kegiatan ini menurut dokter Murdani, dilakukan di 34 Provinsi. Dan Bali merupakan satu Provinsi yang harus mengikuti secara serius. “Adapun peserta coaching clinik yang sudah berakhir Rabu 25 Agustus 2021 dari pusat adalah Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, Reformasi dan Birokrasi (Kemenpan RB), Badan Kepegawaian Negara (BKN), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemdikbud), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Pertanian (Kementan).
Untuk peserta dari 34 Provinsi lanjut dokter Murdani, adalah Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi, Dinas Pertanian, BKD/BKPSDM Provinsi, Biro Ortala Provinsi. Sedangkan untuk kabupaten/Kota sebanyak 514 kabupaten/kota adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kota, Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, BKD/BKPSDM Kabupaten/Kota, Biro ORTALA Kabupaten/Kota. Khusus untuk Dinas Kesehatan diikuti Sekretariat/TU, Perwakilan Sumber Daya Kesehatan, Perwakilan Kepegawaian dan Perwakilan RSUD. (Humas Dinas Kesehatan Provinsi Bali)