Buleleng - Pemprov Bali menginisiasi gerakan bersama restorasi terumbu karang di perairan laut Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Minggu (28/7/2024). Gerakan ini mengawali ragam kegiatan yang digelar dalam rangka memeriahkan HUT ke-79 Republik Indonesia dan Hari Jadi ke-66 Provinsi Bali tahun 2024.
Gerakan restorasi terumbu karang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, yang didampingi Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Bali, Ny. Widiasmini Indra. Kegiatan yang melibatkan pimpinan perangkat daerah Pemprov Bali itu juga diikuti oleh Pj. Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, yang hadir bersama Pj. Ketua TP PKK Buleleng, Ny. Paramita Lihadnyana.
Gerakan restorasi terumbu karang ditandai dengan pengikatan fragmen karang oleh Sekda Dewa Indra, Pj. Bupati Buleleng, dan undangan lain pada struktur yang telah disiapkan. Selanjutnya, struktur karang itu diletakkan pada kawasan restorasi di bawah pengawasan Yayasan Karang Lestari. Dengan menaiki perahu, Sekda Dewa Indra dan Pj. Bupati Buleleng berkesempatan memantau kawasan restorasi yang saat ini sudah mencapai dua hektare. Masih terkait dengan upaya pelestarian ekosistem laut, Sekda Dewa Indra juga melakukan pelepasliaran rajungan ke laut lepas.
Pada hari yang sama juga dilaksanakan penyerahan bantuan bidang perikanan, sosial, dan komoditas lainnya di Wantilan Pura Segara, Desa Pemuteran. Bantuan sektor perikanan yang diserahkan yaitu 600 ribu telur ikan bandeng yang diterima Pokdakan Karya Mina Lestari, Desa Banyupoh, 600 ribu telur ikan kakap diberikan kepada Pokdakan Bintang Samudra Desa Penyabangan, dan kelompok pembudidaya Jembrana menerima 5 juta benur udang vaname. Untuk bidang sosial, Pemprov menyerahkan bantuan paket sembako kepada 10 orang lansia dan 20 balita berisiko stunting.
Pada kesempatan itu, Pemprov Bali juga menyalurkan 500 bibit mangrove, 100 bibit pohon alpukat, dan 100 bibit pohon kelapa genjah kepada Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Teluk Sumberima. Selanjutnya, bibit mangrove akan ditanam di Teluk Sumberkima. Untuk diketahui, Pokmaswas Teluk Sumberkima adalah peraih penghargaan terbaik tingkat nasional dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI atas dedikasi mereka dalam merawat dan menjaga ekosistem mangrove dan terumbu karang. Secara simbolis, Sekda Dewa Indra melaksanakan penanaman bibit kelapa genjah di areal Wantilan Pura Segara, Desa Pemuteran.
Sekda Dewa Indra yang diwawancarai usai acara menerangkan bahwa ini merupakan kegiatan perdana dalam rangka memeriahkan HUT ke-79 Republik Indonesia dan Hari Jadi ke-66 Provinsi Bali tahun 2024 yang dikemas dalam event bertajuk bulan kebangsaan. "Beragam kegiatan akan mewarnai bulan kebangsaan, mulai dari kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan, baik di darat maupun kawasan pantai. Di darat, kita akan laksanakan penanaman pohon, sementara untuk kawasan pantai hingga laut, kita akan isi dengan penanaman mangrove, bersih pantai, dan restorasi terumbu karang seperti yang kita lakukan hari ini," paparnya. Selain itu, juga akan digelar kegiatan kemanusiaan seperti layanan kesehatan, donor darah, layanan pemeriksaan mata, dan penyaluran bantuan kemanusiaan yang sudah terjadwal selama satu bulan penuh. Seluruh kegiatan itu akan dilaksanakan secara gotong royong oleh OPD Pemprov Bali berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.
Khusus terkait dengan gerakan restorasi terumbu karang, Sekda Dewa Indra memberi alasan dipilihnya perairan Pemuteran sebagai lokasi kegiatan. Ia menyebut, perairan Pemuteran adalah salah satu kawasan restorasi terumbu karang terbaik yang terbukti telah mendatangkan manfaat ekologis maupun ekonomis. Secara ekologis, keberadaan terumbu karang di kawasan ini mampu mempertahankan populasi ikan. Kemudian dari sisi ekonomi, terumbu karang yang terpelihara dengan baik dapat mendatangkan wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam bawah laut melalui aktivitas snorkeling maupun diving. “Jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan ini makin meningkat, sebagian besar tertarik menikmati keindahan terumbu karang,” ujarnya.
Mencermati hal itu, Pemprov Bali berkewajiban mendukung keberadaan komunitas yang selama ini memberi perhatian terhadap pelestarian terumbu karang di kawasan perairan ini. Yang menarik, ujar Dewa Indra, aktivitas komunitas pelestari terumbu karang di wilayah ini mendapat dukungan dari masyarakat sekitar. “Satu hal yang menarik, keberadaan komunitas pelestari terumbu karang di sini diterima dan didukung sepenuhnya oleh masyarakat. Dukungan itu mereka tunjukkan dengan tidak melakukan aktivitas menjaring ikan di kawasan restorasi,” imbuhnya. Menurut Dewa Indra, dukungan itu diberikan karena masyarakat merasakan dampak positif dari keberadaan terumbu karang. Ia berharap, gerakan restorasi yang dilakukan dengan metode biorock ini bisa diaplikasikan di kawasan lain. “Banyak metode dalam restorasi terumbu karang dan yang diterapkan di sini adalah metode biorock. Saya rasa, model ini bisa dipelajari dan dikembangkan juga di kawasan perairan lainnya,” sebutnya.
Menutup wawancara, birokrat kelahiran Buleleng ini menyinggung kemungkinan perhitungan kompensasi kredit karbon untuk kawasan perairan ini. Karena menurut pengamatannya, cakupan restorasi terumbu karang di kawasan perairan ini cukup luas. “Sebagaimana kita ketahui, terumbu karang mempunyai daya serap karbon yang cukup tinggi. Ini akan menjadi sumber pendapatan baru,” cetusnya sembari mengajak masyarakat sekitar terus mendukung gerakan restorasi terumbu karang dan upaya pelestarian lingkungan lainnya. Lebih dari itu, ia juga mengajak masyarakat sekitar menjaga kelestarian bukit yang mengelilingi Pemuteran agar ke depan lebih banyak lagi wisatawan yang berkunjung ke wilayah ini.