Diskominfos Bali turut serta berpartisipasi dalam program Dialog Tanggap Bencana Nasional (Kentongan) kolaborasi LPP RRI Denpasar dengan BPBD Provinsi Bali. Sebagaimana tujuan program Kentongan untuk memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat mengenai kebencanaan, mitigasi dan sarana peringatan dini untuk Tangguh dan siap menghadapi bencana, Diskominfos hadir dalam rangka mengajak generasi muda di Bali tanggap dan siap siaga bencana dengan menggunakan media social secara bijak dan tidak menyebarkan hoax saat bencana, di Studio Programa 2 RRI Denpasar pada Rabu, 12 Maret 2025. Hadir pada dialog tersebut mewakili Diskominfos Bali, Ketua Tim Monitoring Isu, Kebijakan dan Opini Publik di Media, I Gusti Ayu Sukmawati, untuk menyampaikan dan mengajak generasi muda berperan dalam kesiapsiagaan bencana dengan cek fakta dan stop hoax.
Dalam dialog, Sukmawati menyampaikan peran generasi muda di era digital dalam menjaga media social terbebas dari hoax sangat vital, mengingat generasi muda khususnya generasi Z merupakan generasi yang Digital Native dengan Sebagian besar waktu mereka dipergunakan untuk mengakses media social, baik untuk hiburan, berinteraksi dan berteman, memperoleh, membuat maupun menyebarkan informasi. Selain itu fenomena FOMO atau Fear of Missing Out menyebabkan generasi muda selalu ingin menjadi yang terdepan dan yang tercepat dalam menyebarkan informasi di media social. Untuk itu diperlukan kebijakan dan kecerdasan dalam ber media social khususnya dalam menyaring informasi yang diperoleh dan selalu cek dan richek sebelum membagikan ulang informasi tersebut. Sukmawati menekankan perlunya Saring Before Sharing dan Think Before Posting untuk menghindarkan generasi muda terjebak kepada penyebaran Hoax kebencanaan maupun yang lainnya.
Sukmawati juga menyampaikan beberapa himbauan kepada generasi muda antara lain untuk selalu menjaga ruang digital dari paparan Hoax apapun itu khususnya kebencanaan dengan selalu melakukan check dan recheck setiap informasi yang diperoleh melalui berbagai fasilitas cek fakta yang ada. Generasi muda dengan emosi yang masih menggebu-gebu diharapkan selalu menanamkan 5B1S setiap memperoleh informasi. Disamping itu generasi muda juga diajak untuk membantu pemerintah dan pihak terkait di saat bencana dengan tidak memposting informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Informasi terkait bencana sebaiknya diperoleh melalui Lembaga ataupun situs berita yang kredibel. Diakhir dialog, generasi muda diajak untuk mengisi media sosial khususnya di saat bencana dengan postingan yang memotivasi, membangkitkan semangat dan harapan serta postingan yang bermanfaat lainnya.
Turut hadir sebagai narasumber lainnya dalam dialog Kentongan RRI Denpasar, perwakilan dari BPBD Provinsi Bali Bapak Putu Edi Suryawan dan Bapak Obed Ndapa Wawa.