DENPASAR - Bulan Bahasa Bali ke 3 yang terlaksana tahun ini, berdasarkan hasil pengamatan kami, sudah berupaya mengembangkan tema tentang Wana Kérthi. Semua acara yang terlaksana juga bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran tentang pemeliharaan alam. "Pemikiran ini diupayakan berkembang dari Provinsi, Kabupatén Kota, hingga desa-desa adat seluruh Bali," demikian kata Gubernur Bali, Wayan Koster saat menutup Bulan Bahasa Bali ke 3 tahun 2021 yang mengangkat tema 'Wana Kerthi-Sabdaning Taru Mahottama' pada, Minggu, Redite Kliwon Tolu (28/2) di Taman Budaya Provinsi Bali, Denpasar, dan dilaksanakan secara Hibrid Luring-Daring.
Lebih lanjut, Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini mengatakan di dalam situasi saat ini, kita semua merasakan kebermanfaatan maupun bantuan dari hutan, alam, maupun lingkungan kita utamanya dalam ketersedian sandang, pangan, papan dan yang paling penting adalah alam menyediakan sejuta obat bagi kita semua.
"Itulah sebabnya Bulan Bahasa Bali tahun 2021, selain sebagai ajang memperingati tentang pemuliaan Bahasa, sekaligus juga sebagai ajang membangkitkan kesadaran pentingnya memelihara hutan dunia. Mari kita bersama-sama, mantapkan hati agar senantiasa berkenan mendalami, dan mencintai, bahasa, aksara, serta sastra Bali kita. Karena Bahasa, Aksara, serta Sastra Bali merupakan pemuliaan kebudayaan Bali," tegas mantan Anggota DPR-RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini dihadapan Wagub Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Sekda Bali, Dewa Made Indra, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Wayan 'Kun' Adnyana, MDA Provinsi Bali, PHDI Provinsi Bali, dan Ny. Putri Suastini Koster.
Untuk Bulan Bahasa Bali ke IV yang akan terlaksana tahun 2022 mendatang, akan mengangkat tema 'Danu Kerthi : Gitaning Toya Ening - Lingga Stana Basa, Aksara, miwah Sastra Bali mapaiketan ring Kramaning Ngwerdiang Danu Pinaka Witning Amerta Sarwa Prani'.