BADUNG – Gubernur Bali, Wayan Koster dinobatkan sebagai Dewan Penasehat Utama Perguruan Pencak Silat (PSS) Kertha Wisesa Wilayah Bali pada, Jumat, Sukra Umanis Ukir (19/2). Penobatan tersebut diberikan langsung oleh Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perguruan Pencak Silat (PPS) Kertha Wisesa, I Ketut Widiana Karya tepat pada Pujawali di Padepokan PPS Kertha Wisesa yang berlokasi di Desa Adat Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.
Sebelum upacara penobatan diberikan kepada Gubernur Koster yang juga merupakan Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini, dalam kesempatan itu Ketua DPP PPS Kertha Wisesa, I Ketut Widiana Karya bersama jajaran Dewan Pengurus, Dewan Guru, Dewan Pelatih, Dewan Pendekar, Dewan Wasit dan Para Atlet menyampaikan pernyataan sikap dihadapan orang nomor satu di Pemprov Bali tersebut.
“Bapak Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bali telah merancang dan melaksanakan program pemerintahan yang pro rakyat melalui visi dan misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Program tersebut sangat relevan dengan pemberdayaan di semua sektor, lebih – lebih di sektor pemajuan Desa Adat dan Budaya Bali termasuk Olahraga Seni Bela Diri Pencak Silat. Berkenan dengan hal tersebut, kami menyatakan sikap menginstruksikan kepada semua jajaran PPS Kertha Wisesa untuk mendukung, mengawal serta mensukseskan program – program Bapak Gubernur Bali, Wayan Koster,” ucap I Ketut Widiana Karya dalam suasana hujan di Padepokan PPS Kertha Wisesa.
Gubernur Bali, Wayan Koster dalam kesempatan tersebut mengucapkan terimakasih atas dinobatkannya sebagai Dewan Penasehat Utama PPS Kertha Wisesa Wilayah Bali. Menurut Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng ini bahwa penobatan ini merupakan bentuk kehormatan, sekaligus kesempatan untuk berinteraksi di dalam perguruan ini. “Saya mengetahui di Bali memiliki banyak kekayaan tradisi dengan kearifan lokalnya, yang diantaranya bentuk ekspresinya berupa olahraga bela diri pencak silat, dan ini menjadi salah satu potensi utama di Bali. Untuk itu, saya mendukung keberadaan pencak silat ini,” tegasnya.
Anggota DPR-RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini juga menyatakan bahwa dirinya sudah bicara dengan KONI Bali untuk mengembangkan olahraga yang berpotensi meraih medali emas, perak, dan perunggu di tingkat naisonal. “Saya kira pencak silat ini adalah unggulan yang bisa sebagai olahraga membanggakan di Provinsi Bali,” ujarnya.
Kemudian, Gubernur jebolan ITB ini juga sudah memanggil Badan Pengelola Aset Pemprov Bali agar lahan Pemprov Bali yang berlokasi di Desa Adat Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung ini bisa dimanfaatkan oleh Padepokan DPP PPS Kertha Wisesa yang luasnya dari 10 are menjadi 20 are. Sehingga dengan hadirnya sebagai Dewan Penasehat Utama PPS Kertha Wisesa Wilayah Bali, Wayan Koster mengaku harus lebih aktif lagi mengikuti perkembangan dan melakukan pembinaan untuk memajukan perguruan ini.
Supaya DPP PPS Kertha Wisesa memiliki kearakter, jati diri yang lebih kuat, lebih giat, lebih tekun di dalam mengikuti pelatihan - pelatihan serta mengembangkan atlet pesilat yang nantinya bisa membanggakan Provinsi Bali dan Indonesia. “Jadi saya bersedia sebaga Dewan Penasehat DPP PPS Kertha Wisesa. Maju terus, tidak boleh mundur,” terang Gubernur Koster yang disambut tepuk tangan dan sambutan dengan nada Cakra, Kertha Wisesa Jaya.
Sementara itu, Ketua DPD PPS Kertha Wisesa Provinsi Bali, Anak Agung Ngurah Widiada melaporkan upacara penobatan Gubernur Wayan Koster sebagai Dewan Penasehat Utama PSS Kertha Wisesa Wilayah Bali merupakan hari bersejarah, karena bertepatan pada Upacara Petirtan ‘Pujawali’ di Padepokan dan Upacara Penganugrahan Dewan Pendekar Utama Pusat sebanyak 19 orang.
Dengan hadirnya Gubernur Wayan Koster sebagai Dewan Penasehat Utama, maka hal ini juga merupakan momentum PPS Kertha Wisesa untuk bangkit kembali. Mengingat keberadaan PPS Kertha Wisesa di Pulau Dewata sudah ada sejak tahun 1940 yang didirikan oleh I Made Regog alias Bapak Gunung asal Banjar Celagi Gendong, Kota Denpasar.
“Dulu namanya PPS ESTI atau Eka Sentosa Stiti, dan pada tahun 1973 namanya diganti menjadi PPS Kertha Wisesa. Untuk itu, saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Wayan Koster yang sudah berkenan menjadi Dewan Penasehat. Semoga ini menjadi simbol pengembangan pencak silat sebagai seni, prestasi dan kerohanian yang merupakan nafas identitas Kertha Wisesa dan sejalan dengan visi Gubermur Bali, Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” pungkasnya.