Mulai melimpahnya pasokan menjelang musim panen raya padi Mei 2014, menyebabkan rerata harga gabah di Provinsi Bali menyusut maksimal 1,11%.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, rerata harga gabah berkualitas gabah kering panen (GKP) di tingkat petani mengalami penurunan sebesar 0,30% pada Maret 2014 dibanding bulan sebelumnya, sementara di tingkat penggilingan terjadi penurunan sebesar 1,11%.
Rerata harga gabah kualitas GKP pada Maret 2014 di tingkat petani tercatat Rp3.997,09 per Kilogram (Kg) dari bulan sebelumnya Rp.4009,29 per Kg. Sedangkan di tingkat penggilingan harga menyusut menjadi Rp4.066,76 per Kg dari semula Rp4.112,32 per Kg. Meski demikian, rerata harga masih berada di atas harga pokok penjualan (HPP).
“Turunnya harga gabah dipicu oleh pasokan yang sudah mulai melimpah menjelang musim panen raya padi yang diperkirakan terjadi pada Mei 2014,”tutur Kepala BPS Bali Panusunan Siregar, beberapa waktu lalu.
Berdasarkan transaksi GKP, harga tertinggi di tingkat petani terjadi di Kabupaten Tabanan mencapai Rp4.300 per KG dengan varietas Ciherang, sementara harga terendah ada di Badung dengan harga Rp3.260 per Kg untuk varietas Ciherang.
Pada umumnya petani produsen gabah di Provinsi Bali menjual gabah dalam bentuk GKP, namun berdasarkan observasi Maret 2013 ditemukan 48,39% petani yang menjual gabah berkualitas rendah yaitu dengan kadar air di atas 25% atau kadar hampa/kotoran di atas 10%.
Sumber : Bisnis Bali