Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Wiryanata dalam hal ini sebagai Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Bali membuka kegiatan Coaching Mandiri Enumerator Survey Indeks Resiko Terorisme (IRT) dan Indeks Potensi Radikalisme (IPR) Tahun 2024 pada Selasa 23 Juli bertempat di Ruang Rapat Utama Badan Kesbangpol Bali. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia melalui FKPT Bali. Survey Indeks Potensi Radikalisme (IPR) akan dilakukan ke masyarakat dengan lokus Kota Denpasar, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Bangli, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Karangasem dengan melibatkan adik-adik Mahasiswa sebagai enumeratornya. sedangkan untuk survey Indeks Resiko Terorisme (IRT) akan dilakukan di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Karangasem yang melibatkan responden dari unsur Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, KODIM, POLRES/POLRESTA, Kementerian Agama, NU, Muhammadiyah, FKDM/FKUB serta Tokoh Pers.
Kegiatan Survey yang akan dilaksanakan di bulan Agustus ini bertujuan untuk memperoleh informasi risiko munculnya pelaku terorisme di wilayah cakupan, memperoleh informasi risiko sebuah wilayah menjadi sasaran aksi terorisme. memperoleh informasi risiko munculnya kejadian terorisme di tingkat nasional, memetakan potensi radikalisme di masyarakat baik dari sisi demografi, maupun geografi, memotret perilaku digital di masyarakat serta memotret kearifan lokal di masyarakat.
Dalam sambutannya, Ngurah Wiryanata menyampaikan hasil survey di tahun 2023 menunjukan Provinsi Bali menduduki peringkat ke 8 dalam indeks dimensi target, sedangkan indeks potensi radikalisme Provinsi Bali termasuk baik karena berada diperingkat 30 se-Indonesia. Ini artinya Pulau Bali sebagai daerah pariwista masih menjadi target terorisme, tentunya hal ini menjadi perhatian serius bagi semua aparat keamanan untuk tetap menjaga Pulau Bali dari serangan Terorisme.