×

Kepala Bappeda Provinsi Bali Serahkan Penghargaan Pembangunan Daerah Terbaik

Minggu, 26 November 2023 pukul 21.54 (1 tahun yang lalu) | Oleh KRISNA PRASADA PRANA

Di sela-sela pelaksanan pertemuan tahunan Forum Bappeda se-Bali Tahun 2023 yang dilaksanakan bertempat di Pahdi Specialty Coffee Kintamani, Bangli, Jumat, 24 November 2023, Pemerintah Provinsi Bali memberikan Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tahun 2023. Penghargaan diserahkan Kepala Bappeda Provinsi Bali kepada kabupaten/kota yang menjadi juara dalam penilaian PPD Tahun 2023.

Pemenang Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tahun 2023 tingkat Provinsi Bali yaitu, Juara Pertama diraih Kabupaten Klungkung, Juara Kedua diraih Kabupaten Jembrana, dan Juara Ketiga diraih Kabupaten Tabanan. Pemenang akan mendapat piala dan piagam penghargaan.

Penghargaan PPD ini bukan dimaksudkan merangking kabupaten/kota, namun merupakan apresiasi bagi kabupaten/kota di Bali. “Ini bukan dimaksudkan merangking kabupaten/kota, namun merupakan apresiasi bagi kabupaten/kota yang secara administratif memiliki kemajuan signifikan. Karena saya yakin kabupaten/kota sudah berupaya maksimal terlihat dari capaian indikator-indikator pembangunan yang sangat baik di semua kabupaten/kota,” kata Kepala Bappeda Bali, I Wayan Wiasthana Ika Putra.

Tahun ini, Provinsi Bali belum lolos dalam lomba PPD tingkat nasional, karena makro ekonomi Bali secara keseluruhan masih belum pulih dari pandemi Covid. Hal ini dikarenakan dampak pandemi Covid terlalu dalam dan bahkan terdalam dibanding provinsi lain di seluruh Indonesia.

Bila melihat data kemiskinan di provinsi Bali menurun walaupun belum ada rilis resmi namun laporan sementara terlihat menurun dibanding tahun sebelumnya. Pada dasarnya kemiskinan ekstrem di provinsi Bali sebesar 0,54%, hal ini pada dasarnya sudah dianggap nol persen. Pemerintah Provinsi Bali dan seluruh instansi terkait akan terus melaksanakan penghapusan sampai pada titik terendah kemiskinan ekstrem. Angka kemiskinan ekstrem menurun dari 0,54% di tahun 2022. Ika Putra  mengatakan bahwa ini adalah prestasi kita semua. 

Untuk prevalensi stunting melalui intervensi spesifik dan sensitif dinilai sudah tepat sehingga angka stunting menurun tajam. Dari target yang ditetapkan pada tahun 2022 sebesar 8% tercapai di bawah target, dan pada 2023 ini yang ditargetkan 5% ternyata berhasil dicapai di bawah 5%. “Ini juga merupakan hasil dari intervensi langsung yang dilakukan pemerintah Kabupaten maupun kota di Bali dalam menangani prevalensi stunting sehingga bisa dikatakan sementara target capaian penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting di provinsi Bali sudah tercapai,” ujar Ika Putra.