BADUNG - Sekretaris Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali Dewa Ketut Rai Rustina menyambut baik terpilihnya Bali sebagai tuan rumah penyelenggaraan World Water Forum ke-10. Hal ini disampaikannya saat pembukaan Bimbingan Teknis "Kolaborasi Pengelola Media Sosial Pemerintah Dalam Menggaungkan 10Th World Water Forum 2024", di Aryaduta Hotel Kuta, Senin (6/5).

Pada kesempatan ini, Sekdis Kominfos Bali Dewa Rustina memaparkan bahwa Bali dengan kearifan lokalnya, memiliki tradisi dalam menjaga keseimbangan dan kelestarian alam semesta, salah satunya ketersediaan dan kebersihan air.

Seperti yang dilakukan setiap enam (6) bulan sekali, yakni dengan melaksanakan penyucian jagat yang bertepatan dengan Rahina Tumpek Uye. Penyucian jagat ini berperan membersihkan semesta secara niskala. "Kami percaya keseimbangan sekala-niskala itu penting. Sehingga upacara yang dilakukan bertepatan dengan sejumlah rahina tumpek, merupakan salah satu perwujudan syukur kami kepada Tuhan dan semesta. Mari kita jaga air agar tetap mengalir dengan baik dan merata, ketersediaan serta kebersihan air juga aman, sehingga tidak menimbulkan air mata atau penyesalan di kemudian hari", ucapnya.

Selain itu, perlu diingat juga, bahwa air merupakan sumber penghidupan bagi semua mahluk di dunia. Karena tanpa air, maka ketahanan tubuh dan kekuatan akar akan menjadi goyah dan jauh dari keseimbangan.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong mengajak seluruh masyarakat Indonesia, khususnya Bali mendukung program pemerintah dan pihak terkait dalam penyelenggaraan 10Th World Water Forum tahun 2024 ini, karena di dalamnya akan membahas program strategis terkait dengan upaya -upaya menjaga ketersediaan air bersih bagi masyarakat seluruh dunia.

World Water Forum adalah forum internasional di sektor air yang dilatar belakangi oleh peningkatan kebutuhan sumber daya air yang semakin meningkat.

Sebanyak 33 negara yang sudah mendaftar untuk hadir dalam World Water Forum 2024 ke-10, yang akan diselenggarakan pada 18-25 Mei mendatang, dengan membahas sejumlah isu penting diantaranya, Konservasi air (water conservation), Air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), Ketahanan pangan dan energi (food and energy security) dan Mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).