Penyelenggaraan BIMINGAN TEKNIS STRATEGI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI yang diselenggarakan oleh PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA pada tanggal 28 Juni sampai 2 Juli 2021 di Hotel Swiss – Bell Tuban adalah implementasi dari Kegiatan Transformasi Perpustakaan Berbasis inklusi Sosial. Kegiatan Transformasi Perpustakaan Berbasis inklusi Sosial merupakan bagian program Prioritas Nasional dengan tujuan untuk memperkuat peran perpustakaan umum dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya manusia yang unggul melalui peningkatan kemampuan literasi untuk mewujudkan Indonesia maju. Bali adalah salah satu provinsi dari 32 provinsi di Indonesia yang ditargetkan untuk menerima manfaat dari kegiatan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial ini, dengan 12 perpustakaan desa dari 450 perpustakaan terpilih se-Indonesia yang diharapkan dapat menjadi contoh perpustakaan desa berbasis inklusi sosial.
Kegiatan ini dibuka oleh PLT Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali, Ibu Luh Ayu Aryani. Untuk peserta tahun ini 3 ( tiga) Kabupaten penerima Kegiatan Transformasi Perputakaan Berbasis Inklusi Sosial yaitu Kabupaten Badung dengan 5 Perpustakaan Desa penerima manfaat yaitu Desa Mengwi, Desa Kutuh, Desa Abiansemal, Desa Punggul dan Desa Baha. Kabupaten Klungkung dengan 4 Perpustakaan Desa peneriman manfaat yaitu desa Banjarangkan, desa Manduang, Desa Sampalan Tengah dan Desa Pikat. Kabupaten Tabanan dengan 3 Perpustakaan desa penerima manfaat yaitu Desa Delod Peken, Desa Dauh Peken dan Desa Penebel. Dalam sambutanya ibu Kadis berharap peserta dapat mengikuti kegiatan dengan hikmat dan serius karena Program transformasi perpustakaan berbasis inklusi social adalah kegiatan memanfaatkan perpustakaan yang tidak hanya membantu menyediakan sarana informasi namun juga mempraktikkan informasi tersebut sehingga perpustakaan desa nantinya dapat membantu mengatasi permasalahan di desa.
Dalam 5 hari kegiatan Bimtek peserta mengikuti prosedur protocol kesehatan Covid – 19 dengan tertib dengan menyerahkan hasil swab antigen dengan hasil negative sebelum dan setelah mengikuti kegiatan Bintek. Hasil dari kegiatan bintek ini diharapkan peserta dapat memahami tentang konsep perpustakaan berbasis inklusi social, strategi pengembangan perpustakaan berbasis inklusi social, memahami dampak layanan perpustakaan dimasa pandemi, teknologi informasi perpustakaan yang pada akhirnya membantu peserta dalam menyusun program dan strategi untuk perpustakaan dengan memanfaatkan potensi desa setempat.
Ditutup oleh Bapak KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Muhammad Syarif bando yang diwakili oleh bapak Nurhadisaputra sebagai Koordinator Pengembangan Perpustakaan Umum,menyampaikan bahwa peran perpustakaan harus ditingkatkan sebagai wahana pembelajaran bersama untuk mengembangkan potensi masyarakat. Selain menyediakan sumber – sumber bacaan informasi dan pengetahuan, perpustakaan juga memfasilitasi masyarakat dengan berbagai kegiatan pelatihan dan keterampilan untuk pemberdayaan social ekonomi masyarakat.