Sebanyak 64 anak muda dari 120an lebih yang mengikuti seleksi Duta Damai dinyatakan lolos dan selanjutnya mengikuti pelatihan selama 4 hari, mulai tanggal 9 – 12 September 2024 di Hotel The Stones, Badung, Bali.
Selama 4 hari tersebut, para Duta Damai akan dibekali latihan menulis, komunikasi visual dan IT untuk menunjang kerja-kerja sebagai Duta Damai Bali.
Disebutkan, Duta Damai Bali dibentuk oleh BNPT RI dengan tujuan meningkatkan peran dan partisipasi generasi muda untuk menjadi agen perubahan yang berperan aktif menyebarkan perdamaian sebagai upaya pencegahan paham radikal terorisme di kalangan generasi muda melalui dunia maya dan juga dunia nyata.
Dalam kesemptan tersebut, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali, Ngurah Wiryanata mengatakan Pemerintah Provinsi Bali menyambut baik adanya Duta Damai di Bali. Sebab, kata dia, Bali memiliki trauma atas pengalaman terjadinya bom Bali tahun 2002 dan bom Bali 2005. Hadirnya Duta Damai menurutnya menjadi kekuatan baru untuk menangkal radikalisme dan terorisme di Bali. Dia bilang perlunya sinergitas dari semua pihak untuk melindungi Bali dari ancaman radikalisme dan terorisme.
“Jadi ini tentu kesempatan yang sangat bagus. Kedepannya akan menjadi salah satu mitra kami di Kesbangpol Provinsi Bali khususnya dalam rangka pencegahan radikalisme kemudian terorisme,” kata Ngurah Wiryanata usai menjadi salah satu narasumber di workshop Duta Damai Bali tersebut.
Ngurah Wiryanata berharap 64 orang Duta Damai Bali itu dapat menjalankan tugas dan fungsi sebagai pemberi pesan damai baik melalui media sosial maupun kehidupan bermasyarakat.
“Kita berharap 64 orang Duta Damai Bali ini menjadi pionir-pionir kita. Boleh dikatakan sebagai penyambung lidah kita kepada masyarakat dan khususnya di kalangan mereka sendiri generasi muda untuk bersama-sama memikirkan bagaimana Bali itu tidak ada lagi radikalisme dan terorisme,” imbuhnya.
Sebagai bentuk dukungan Pemprov Bali terhadap Duta Damai, Ngurah Wiryanata mengajak Duta Damai Bali untuk menjadikan Kesbangpol Provinsi Bali sebagai rumah bersama. Dengan begitu kolaborasi Duta Damai Bali dengan stakeholder terkait lainnya akan lebih massif.