DENPASAR - Menindaklanjuti Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 6 Tahun 2024 tentang Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen Mendukung Pengendalian Inflasi di provinsi Bali, dilaksanakan Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen (GENTA PATEN) Cabai pada masing-masing Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali serentak pada hari Jumat tanggal 5 April 2024.
Di lingkungan Sekretariat Daerah Pemprov Bali, Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen berupa penanaman 250 bibit cabai dipusatkan di Kantor Gubernur Bali dipimpin langsung Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Bali I Wayan Serinah diikuti Kepala Biro Umum dan Protokol Wayan Budiasa, Kepala Biro Pengadaan Barang/Jasa dan Perekonomian Setda Provinsi Bali I Ketut Adiarsa, Kepala Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat I Ketut Sukra Negara, Kepala Biro Organisasi Ketut Nayaka serta Kepala Biro Hukum Setda Provinsi Bali Ida Bagus Gede Sudarsana beserta staf masing-masing biro.
Dalam sambutannya, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Bali I Wayan Serinah menyampaikan Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen dilaksanakan serentak yang diikuti pula oleh SMA/SMK/SLB di Lingkup Pemerintah Provinsi Bali.
"Mudah-mudahan yang kita lakukan untuk pengendalian inflasi di Provinsi Bali bisa terlaksana dan bermanfaat. Kita jaga bersama, agar tumbuh dengan baik. Agar nanti bisa kita panen dengan hasil yang bagus," terangnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi Bali telah mengeluarkan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 6 Tahun 2024 tentang Gerakan tanam Pangan Cepat Panen, dengan menanam tanaman pangan cepat panen seperti cabai, bawang merah, bawang putih, jagung, tomat, terong dan lain lain melalui Gerakan Tanam (Gertam) di Pekarangan dan Pengembangan Kawasan Sentra, dalam upaya pengendalian inflasi di Provinsi Bali.
Gerakan tanam Cabai ini merupakan salah satu solusi akan mengatasi gejolak harga cabai yang terjadi di pasaran karena dapat menekan permintaan cabai pada skala rumah tangga di pasar. Melalui Gerakan panen ini diharapkan dapat memacu kelompok tani lebih mengoptimalkan lahan pertanian serta berinovasi dengan teknologi guna meningkatkan produktivitas sehingga hasil pertanian dapat ditingkatkan dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat di Provinsi Bali. Sekaligus sebagai upaya untuk mengatasi persoalan kemiskinan dengan menjaga ketersediaan pangan dan keterjangkauan harga.