×

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Denpasar Maret 2021

Kamis, 1 April 2021 pukul 12.49 (3 tahun yang lalu) | Oleh Sigapura

Pada bulan Maret 2021 Kota Denpasar tercatat mengalami inflasi setinggi 0,47 persen yang ditunjukkan dengan peningkatan Indeks Harga Konsumen (tahun dasar 2018=100) dari 104,81 pada Februari 2021 menjadi 105,30 pada Maret 2021. Sementara itu, tingkat inflasi tahun kalender (year to date/ytd) dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2021 terhadap Maret 2020 atau YoY) tercatat masing-masing setinggi 1,04 persen dan 0,52 persen.

Dari sebelas kelompok pengeluaran, delapan kelompok pengeluaran tercatat mengalami inflasi yaitu kelompok I (makanan, minuman, dan tembakau) setinggi 1,80 persen; kelompok II (pakaian dan alas kaki) setinggi 0,61 persen; kelompok VIII (rekreasi, olahraga, dan budaya) setinggi 0,25 persen; kelompok IV (perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga) setinggi 0,18 persen; kelompok VII (informasi, komunikasi, dan jasa keuangan) setinggi 0,12 persen; kelompok XI (perawatan pribadi dan jasa lainnya) setinggi 0,10 persen; kelompok X (penyediaan makanan dan minuman/restoran) setinggi 0,01 persen; dan kelompok V (kesehatan) setinggi 0,01 persen. Sementara itu, dua kelompok pengeluaran tercatat mengalami deflasi yaitu kelompok VI (transportasi) sedalam 0,11 persen dan kelompok III (perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga) sedalam 0,09 persen. Satu kelompok pengeluaran lainnya tercatat tidak mengalami perubahan indeks atau stagnan yaitu kelompok IX (pendidikan).

Komoditas yang tercatat memberikan andil atau sumbangan inflasi pada bulan Maret 2021 antara lain, cabai rawit, daging ayam ras, tarif angkutan udara, ikan tongkol yang diawetkan, mangga, bawang merah, jeruk, popok bayi sekali pakai, tomat, dan rokok putih.

Dari 90 kota IHK, tercatat 58 kota mengalami inflasi dan 32 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Jayapura (Papua) setinggi 1,07 persen, sedangkan inflasi terendah tercatat di Kota Tangerang (Banten) dan Kota Banjarmasin (Kalimantan Selatan) masing-masing setinggi 0,01 persen. Sementara itu, deflasi terdalam tercatat di Kota Bau-Bau (Sulawesi Tenggara) sedalam 0,99 persen, sedangkan deflasi terdangkal tercatat di Kota Palopo (Sulawesi Selatan) sedalam 0,01 persen. Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Kota Denpasar menempati urutan ke-9 dari 58 kota yang mengalami inflasi.

Sumber:bali.bps.go.id