×

Karangasem – BI Jalin Kerjasama Pengembangan Klaster Sapi dan Padi

Jumat, 19 Juni 2015 pukul 03.42 (8 tahun yang lalu) | Oleh Sigapura

Amlapura

  Pemerintah Kabupaten Karangasem menjalin kerjasama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali dalam pengembangan klaster sapi dan padi untuk mendukung pengendalian harga dan pengembangan ekonomi daerah melalui peningkatan kinerja usaha mikro kecil dan menengah di Bumi Lahar.

  Pengembangan klaster sapi dan padi ini diawali penandatanganan kerjasama antara Pemkab Karangasem yang diwakili Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Dewi Setyowati di Kantor BI, Denpasar, Rabu (17/6).

  Wabup Sukerana sangat mengapresiasi kerjasama yang disepakati bersama BI tersebut. Bantuan yang diberikan Bank Sentral dalam bentuk pendanaan maupun sarana prasarana dapat meningkatkan semangat kerja para petani dan peternak di Kabupaten Karangasem. “Ini jelas akan membuat petani dan peternak kami tidak bosan dan semakin semangat untuk bekerja, terangnya.

  Selain itu Wabup Sukerana juga mengatakan, saat ini Karangasem merupakan Kabupaten yang paling tepat sebagai daerah pengembangan sapi. Hal ini karena, Kabupaten Karangasem sendiri telah memiliki pasar hewan yang cukup besar dilantarannya di Kecamatan Rendang dan Kecamatan Kubu. “Harapan kami dengan kerjasama ini hasil pertanian dan peternakan nantinya dapat bersaing di pasarnya masing-masing. Dengan begitu, dapat berpengaruh juga terhadap penurunan angka kemiskinan di Karangasem,” ujarnya.

  Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Dewi Setyowati mengungkapkan, terjalin kerjasama dengan Kabupaten Karangasem karena memiliki potensi besar pengembangan sapi dengan populasi hewan ini dengan terbanyak mencapai hamper 110 ribu berdasarkan hasil data Badan Pusat Statistik 2013. Ia menganggap kuantitas yang unggul juga harus diikuti dengan baik. Untuk itu, BI tahun ini memberikan bantuan sosial pada kelompok tani salah satunya di Karangasem total sebanyak Rp 491 juta kepada tiga kelompok Tani Ternak (KTT) Dukuh Sari, Giri Winangun Sari dan Subak Budakeling.

  Bantuan sarana prasarana itu meliputi alat dan mesin seperti traktor, motor roda tiga, dan alat lainnya serta bantuan kolam dan lembung air mengingat hampir 91 persen wilayah Karangasem merupakan lahan kering.

  Pemberian pelatihan mengembangkan klaster sapi juga diberikan, salah satunya, kepada Kelompok Tani Dukuh Sari yang sudah dibina sejak tahun 2014. Pelatihan yang diberikan dengan mengenalkan teknologi membuat pakan ternak alternative yaitu decomposer MA-11 dengan memanfaatkan limbah seperti kulit kopi dan jerami sebagai pakan ternak. “Selain itu dengan mencampurkan MA-11 ke minuman ternak, bau kotoran juga akan berkurang,” jelasnya.

Sumber : Bali Tribune