BADUNG - Bali Utara memiliki potensi besar dalam mendukung perkembangan industri penerbangan. Selain keindahan alamnya, wilayah ini telah memiliki Bandara Letkol Wisnu di Desa Sumberkima, Gerokgak, Buleleng. Bandara ini diharapkan dapat menjadi kunci pengembangan ekosistem penerbangan dan pariwisata di Bali Utara.
Penjabat (Pj) Gubernur Bali, S. M. Mahendra Jaya, menegaskan pentingnya memaksimalkan peran Bandara Letkol Wisnu saat menghadiri penandatanganan Framework Agreement antara PT Dirgantara Indonesia, PT Jamkrida Bali Mandara, Bali International Flight Academy, PT Nusantara Turbin & Propulsi, serta MS Tech. Penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara PT DI dan PT Indo Aviasi Perkasa juga dilakukan dalam rangkaian acara Bali International Air Show di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Sabtu (21/9).
"Pertama Saya ingin menyampaikan bahwa pelaksanaan Bali International Airshow sudah berjalan dengan baik. Pagi ini Saya bahagia karena ada penandatangan beberapa MoU membangun ekosistem penerbangan di Bali Utara. Kita ketahui kalau Bali Utara memiliki potensi yang luar biasa, alamnya tidak kalah bagus dengan wilayah lain di Bali dan disana Kita punya Bandara (Bandara Letkol Wisnu-red). Sayang kalau tidak kita manfaatkan. Dengan adanya MoU kedirgantaraan ini, kedepan ekosistem pariwisata di Bali Saya yakin bisa menjadi lebih baik," ujar Mahendra Jaya.
Mahendra Jaya juga mengapresiasi pelaksanaan Bali International Airshow yang dianggapnya sebagai ajang penting dalam mendorong pariwisata dan industri penerbangan di Bali. Dia berharap kegiatan ini akan berkontribusi pada peningkatan kualitas pariwisata Bali di masa depan.
Sementara itu, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti, menyatakan bahwa salah satu pilar Transformasi Ekonomi Kerthi Bali adalah menjadikan Bali sebagai hub udara untuk Indonesia bagian Timur. Amalia menekankan pentingnya mengurangi ketimpangan antara Bali Utara dan Bali Selatan, dengan pengembangan ekosistem industri penerbangan di Bali Utara sebagai salah satu solusi.
“Ini juga untuk menbangun sumber pertumbuhan ekonomi di Bali Utara. Dengan kita membangun ekosistem kedirgantaraan maka semua sektor akan bergerak dan Kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang baru dan lebih berkualitas sekaligus Kita bisa mendorong pengembangan pariwisata di Bali Utara. Karena lokasinya sangat strategis, itu yang mau Kita manfaatkan," jelas Amalia.
Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat Pemprov Bali, di antaranya Kadis Perhubungan Provinsi Bali IGW Samsi Gunarta, Kadis Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun, Kadis Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Wayan Jartha, serta Kepala Biro Pengadaan Barang/Jasa dan Perekonomian Setda Provinsi Bali I Ketut Adiarsa.