Denpasar (Antaranews Bali) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bali mendorong kelancaran distribusi kebutuhan pokok di provinsi itu yang sebagian masih dipasok dari luar daerah untuk menekan inflasi menjelang Lebaran.
Wakil Ketua TPID Bali Causa Iman Karana di Denpasar, Kamis, menjelaskan pihaknya bersama Dinas Perhubungan telah berkoordinasi memastikan kelancaran arus logistik khususnya melalui penyeberangan Ketapang-Gilimanuk dan Padangbai-Lembar
Menurut Causa yang juga Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali itu arus kebutuhan pokok dari Jawa dan NTB harus mendapatkan prioritas masuk ke Bali agar tidak terjadi kelangkaan yang berpotensi menyebabkan kenaikan harga sehingga berpengaruh terhadap inflasi.
Komoditas yang kerap menyumbang inflasi yakni kelompok kebutuhan pokok seperti pangan yang masih didatangkan dari luar Bali di antaranya seperti beras, bawang merah dan cabai.
Selain itu beberapa kebutuhan untuk kelengkapan upacara agama Hindu di Bali seperti buah pisang dan janur juga masih banyak didatangkan dari Jawa Timur dan NTB.
Bulan puasa jatuh berbarengan dengan Hari Raya Galungan dan Kuningan yang dirangkaikan dengan libur panjang Lebaran sehingga diprediksi kebutuhan akan melonjak.
Sebelumnya Bank Indonesia bersama TPID Bali, Dinas Perhubungan dan instansi terkait lainnya melakukan rapat koordinasi yang salah satunya membahas menahan inflasi termasuk dari sektor transportasi khususnya harga tiket pesawat udara.
TPID Bali mendorong optimalisasi kerja sama antardaerah untuk pemenuhan kebutuhan pangan lewat pembuatan neraca pangan TPID termasuk di wilayah Indonesia Timur.
Causa menjelaskan penyusunan perdagangan pangan antardaerah itu dilakukan bersama dengan 19 provinsi di Tanah Air.
Dengan begitu, apabila satu daerah mengalami desifit kebutuhan pokok maka daerah lain yang mengalami surplus dapat dengan segera mendistribusikan kebutuhan tersebut sehingga tidak mengganggu pasokan.
Sumber: Antara Bali