×

Antisipasi Inflasi, TKPID Bali Siapkan Pasar Murah Dan Amankan Pasokan Barang

Rabu, 6 Agustus 2014 pukul 16.30 (9 tahun yang lalu) | Oleh Sigapura

Bisnis.com, DENPASAR—Tim Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Bali menyiapkan sejumlah langkah antisipasi dalam menghadapi ancaman lonjakan harga yang diprediksi terjadi pada Juli 2014.

Ketut Wija, Ketua Tim Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah (TKPID) Bali, mengatakan pihaknya telah menggelar rapat tingkat tinggi yang dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan guna menghadapi tekanan inflasi pada bulan ini.

“Secara historis, puncak inflasi Bali terjadi pada Juli sebagai pengaruh peak season  kunjungan wisata, musim liburan sekolah dan tahun ajaran baru. Selain itu, Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada Juli,  tentunya berpotensi memberi  tekanan inflasi lebih besar,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (2/7/2014).

Apalagi, tuturnya, konektivitas ekonomi Bali dan wilayah lain semakin meningkat sehingga harga barang di Pulau Dewata sangat terpengaruh oleh harga di wilayah lain.

“Rapat merumuskan sejumlah langkah pre-emptive  untuk mengantisipasi tekanan inflasi melalui ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi,” tuturnya.

Lebih rinci dia menjabarkan instansi Pemerintah Daerah yang tergabung dalam TKPID akan melaksanakan pemantauan secara intensif kondisi stok barang baik dari sisi kualitas maupun kuantitas di tingkat produsen, distributor dan retail.

Dalam langkah keterjangkauan harga, ada beberapa program yang akan dilaksanakan selama bulan ini, a.l. pelaksanaan pasar murah yang akan dilaksanakan di Pasar Nyanggelan pada 11 Juli 2014 dan di Jimbaran pada 15 Juli 2014.

Komoditas yang diperdagangkan pada pasar murah diantaranya, beras premium, minyak goreng, gula pasir, telur ayam ras, tepung terigu dan beberapa bahan kebutuhan pokok lainnya.

“Dengan adanya pasar murah ini diharapkan agar masyarakat dapat membeli bahan pokok dengan harga terjangkau, yakni sekitar 10% di bawah harga pasar,” tuturnya.

Pengendalian harga juga akan dilakukan oleh Perum Bulog dengan melakukan penjualan Bahan Pokok Strategis di depan kantor instansi pemerintah ini. Kegiatan ini sudah dilaksanakan semenjak Juni 2014 dan dilanjutkan pada Juli 2014.

“Komoditas yang diperdagangkan diantaranya beras premium, gula pasir, tepung terigu, dan minyak goreng,” jelasnya.

Kegiatan lain untuk pengendalian harga adalah pelaksanaan Pasar Tani dan Pasar Murah pada akhir Juli 2014 dan pembentukan pasar penyeimbang, yakni pasar murah yang terjadwal dan dilaksanakan secara berkesinambungan.

Dalam rangka menjamin kelancaran distribusi, Dinas Perhubungan Provinsi Bali telah mengamankan infrastruktur jalan dari dan ke Pelabuhan dan memberikan prioritas bagi kendaraan angkutan bahan pokok strategis

Disamping itu, tuturnya, terdapat penambahan tiga kapal angkutan  dan sebuah dermaga untuk menjamin kelancaran distribusi bahan pokok.

Dinas Perhubungan secara intensif  juga memantau kondisi angkutan dan memastikan agar harga angkutan tidak melebihi batas yang telah ditetapkan pemerintah.

Menurut Wija, TKPID meyakini inflasi Bali 2014 dapat dikendalikan sesuai target 5,7%--6,2%, bila kondisi kestabilan harga dapat dipertahankan pada semester II/2014. Inflasi Bali pada 6 bulan pertama menyentuh 2,22%, sementara inflasi tahunan pada Juni mencapai 6,41%.


Editor : Donald Banjarnahor