×

Asistensi Penerapan Kriptografi Dilaksanakan untuk Pengamanan Data SPBE

Rabu, 24 April 2024 pukul 15.26 (1 minggu yang lalu) | Oleh ratih dwita putri

Bali, 25 April 2024 - Dalam era transformasi digital, Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) terus menghadapi tantangan baru, terutama dalam hal keamanan. Terlebih lagi banyak ditemukan kasus kasus kebocoran data pengguna yang berpotensi untuk disalahgunakan. Melihat hal tersebut, Diskominfos Bali bekerja sama dengan Direktorat Operasi Sandi - BSSN melaksanakan kegiatan asistensi penerapan kriptografi untuk pengamanan data SPBE.

Kriptografi sendiri adalah praktik melindungi informasi melalui penggunaan alogaritme kode, hash, dan tanda tangan. Informasi dapat dalam keadaan diam (seperti file pada hard drive), bergerak (seperti komunikasi elektronik yang dipertukarkan antara dua pihak atau lebih) atau sedang digunakan (saat menghitung data)

Berdasarkan Perpres Nomor 82 Tahun 2023, dalam rangka mencapai keterpaduan layanan digital nasional, Pemerintah akan melakukan percepatan transformasi digital melalui penyelenggaraan Aplikasi SPBE Prioritas dengan mengutamakan integrasi dan interoperabilitas. Adapun SPBE yang menjadi prioritas antara lain layanan pendidikan; layanan kesehatan; layanan bantuan sosial; layanan administrasi kependudukan yang terintegrasi dengan layanan identitas kependudukan digital; layanan transaksi keuangan negara; layanan administrasi pemerintahan; layanan portal pelayanan publik; layanan single sign on nasional; layanan identitas digital terpadu dan Iayanan Infrastruktur SPBE terintegrasi termasuk pusat data nasional; jaringan intra pemerintah; sistem penghubung layanan pemerintah dan komputasi awan; layanan Satu Data Indonesia; dan layanan kepolisian yang terintegrasi meliputi penerbitan surat izin mengemudi dan izin keramaian. Mengacu pada perpres tersebut, BSSN akan mengidentifikasi penerapan kriptografi pada aplikasi yang memungkinkan untuk terintegrasi pada SPBE prioritas. 

Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Rabu, 24 April 2024 ini menggunakan metode diskusi dan wawancara terkait 4 aspek antara lain klasifikasi data dan informasi; infrastruktur dan IT; tata kelola dan SDM; serta kriptografi penerapan. Terdapat 13 aplikasi yang menjadi sorotan pada proses asistensi ini, dimana perwakilan BSSN bersama Diskominfos Provinsi Bali melakukan analisis secara menyeluruh untuk mengidentifikasi kelemahan keamanan yang mungkin dieksploitasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya perlindungan data dan penerapan kriptogragi dalam SPBE semakin meningkat.