Denpasar -
Perum Bulog Divisi Regional Bali menggelontorkan sepuluh ton beras dalam
operasi pasar yang digelar di Pasar Badung, Denpasar, untuk mengendalikan harga
akhir tahun.
"Operasi pasar ini bekerja sama dengan Bank
Indonesia, Dinas Perdagangan Provinsi Bali dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah
untuk mengendalikan lonjakan harga akhir tahun," kata Kepala Perum Bulog
Divisi Regional Bali, I Wayan Budita ditemui di Pasar Badung, Denpasar, Senin.
Menurut dia, beras yang dijual dalam operasi pasar
itu per kilogramnya mencapai Rp8.300 atau lebih murah dibandingkan harga
pasaran yang mencapai Rp10.500 per kilogram untuk kualitas beras C4 medium plus.
Bulog menjual beras dengan harga miring itu dalam
bentuk kiloan dan 15 kilogram.
Untuk beras dengan berat 15 kilogram dijual dengan
harga Rp124.500 dalam operasi yang dimulai pukul 07.00 Wita itu.
Untuk menarik lebih banyak minat warga berbelanja
dalam operasi pasar itu, pihak pengelola pasar setempat juga membantu
mengumumkan kegiatan tersebut melalui pengeras suara.
Mengingat kegiatan tersebut masih belum menarik
perhatian masyarakat yang saat itu tengah melakukan aktivitas perdagangan di
salah satu pasar terbesar di Bali.
Operasi pasar menjelang akhir tahun ini digelar
untuk kedua kalinya setelah sebelumnya digelar di Perumahan Monang-Maning,
Denpasar.
Rencananya, Bulog dan instansi terkait lainnya
menggelar operasi pasar di Pasar Kreneng Denpasar pada Selasa (29/12).
Selain operasi pasar untuk beras, dalan kesempatan
itu Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Bali juga ikut menjual gula pasir.
Sales Marketing PPI Bali, Bambang Handoko
menjelaskan bahwa dalam operasi pasar itu, PPI menggelontor 500 kilogram gula
pasir biasa dan gula pasir kristal putih.
Untuk gula pasir biasa dijual Rp11.000 per
kilogram atau terpaut hanya Rp500 dibandingkan harga jual pasaran yang mencapai
pada kisaran Rp11.500 per kilogram.
Sedangkan untuk gula kristal putih dijual Rp11.500
per kilogram dari harga pasaran yang mencapai Rp12.000.
Sumber :
bali.antaranews.com