Pemprov Bali melalui Bappeda Provinsi Bali sebagai koordinator penanganan stunting akan melaksanakan penilaian kinerja stunting terhadap tiga kabupaten yakni Buleleng, Gianyar dan Bangli. Penilaian itu akan fokus pada upaya yang dilakukan ketiga kabupaten dalam pelaksanaan aksi konvergensi penurunan stunting hingga dibawah 20 persen, menggunakan instrumen penilaian berdasarkan indikator dan periode waktu yang telah ditetapkan Kementerian Dalam Negeri. Hal ini terungkap saat Kepala Bappeda Provinsi Bali yang diwakili Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Ida Bagus Gde Wesnawa Punia menghadiri Rapat Koordinasi Persiapan Penilaian Kinerja Kabupaten Lokus Stunting Tahun 2020 yang dilaksanakan secara daring, Rabu, 7 Juli 2021. 

Hasil penilaian ini akan menentukan pemeringkatan kinerja stunting provinsi secara nasional yang direkap oleh Ditjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri. Tahun 2019 lalu Bali mendapat peringkat 14 dibawah Banten dan di atas NTB.

Melalui kegiatan ini diharapkan masalah stunting dapat ditangani dengan optimal di seluruh wilayah Bali karena penanganan stunting merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional sebagaimana tercantum dalam RPJMN dan juga prioritas pembangunan provinsi Bali sebagaimana tercantum dalam RPJMD Semesta Berencana Provinsi Bali 2018 – 2023. 

Rapat diikuti seluruh utusan seluruh instansi terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan serta jajaran Bappeda Provinsi Bali sendiri. 

Mari tangani stunting untuk menyiapkan generasi penerus Bali yang lebih sehat, lebih kuat dan lebih unggul.(Dewa Rai Anom - Prahum)