Denpasar - Pandemi Covid 19 tak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga berimbas signifikan terhadap perekonomian Bali termasuk pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM). Maka itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui Dekranasda Provinsi Bali terus berupaya secara maksimal membantu para IKM. Ini betujuan agar IKM terus dapat berkarya hingga mampu menggerakkan perekonomian masyarakat pada masa pandemi.
Salah satunya dengan menggelar Pameran Bali Bangkit yang telah sukses dua kali berturut-turut dengan mendapat respon positif dan apresiasi dari berbagai kalangan. Oleh karena itu, Dekranasda Provinsi Bali kembali menggelar Pameran IKM Bali Bangkit III yang dilaksanakan serangkaian Pesta Kesenian Bali ke XLIII (43).
Untuk itu, Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny.Putri Koster didampingi oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Wayan Jarta memberikan pembekalan teknis terkait penyelenggaraan pameran kepada para IKM terpilih di Gedung Ksiraarnawa,Taman Budaya, Denpasar, Rabu (2/6).
Dalam kesempatan tersebut, pendamping Orang Nomor Satu di Bali ini menyampaikan bahwasannya sebanyak 96 IKM dari kabupaten/kota se-Bali telah lulus kurasi yang dilakukan langsung oleh Dekranasda Provinsi Bali akan menggelar pameran yang rencananya mulai pada tanggal 5 Juni mendatang.
Selanjutnya, seniman multitaleta akrab disapa Bunda Putri ini berharap para pelaku IKM bisa menampilkan produk-produk asli dan berkualitas. Perajin diingatkan agar tidak sekedar mengejar keuntungan dengan mengabaikan kualitas. Apalagi hingga menjual produk tiruan yang jauh berbeda dengan apa yang diwariskan para leluhur.
"Kita di sini berpameran, orientasi utama kita bukan mencari keuntungan sebesar-besarnya, tetapi memperkenalkan produk kita ke masyarakat. Jaga kualitas produk kita, jangan mengemplang harga, beri harga yang sewajarnya kepada konsumen," tegasnya mengingatkan.
Ia pun juga meminta agar para pelaku IKM dalam berpameran selalu mengindahkan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan panitia. Termasuk di antaranya tidak menjual produk seperti alpaka untuk logam, produk tiruan songket ataupun kain endek yang diproduksi pabrik.
Wanita yang juga menjabat sebagai Ketua TP PKK Provinsi Bali ini juga mengajak para pelaku IKM untuk berlaku jujur dalam berdagang dalam artian mencari keuntungan yang sewajarnya dengan menghitung seksama jumlah biaya produksi dan keuntungan yang diinginkan. Dengan demikian, para pembeli akan merasa puas karena membeli produk dengan harga serta kualitas yang sewajarnya.
"Saya minta semua barang yang dipamerkan harus mencantumkan harga, beri penjelasan yang jujur kepada pembeli tentang produk yang kita miliki. IKM bertanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan apa yang diwariskan nenek moyang, bukan hanya berjualan dan mencari untung yang besar. Mari kita bersama-sama menjadi kuat dan bangkit di masa pandemi dan kedepannya bisa menjadi tuan di rumah sendiri melalui karya yang kita hasilkan," ajaknya.
Di akhir arahannya, Bunda Putri meminta agar pelaku IKM sudah mulai masuk dan memasarkan produknya melalui platform digital yang salah satunya melalui Balimall.com. Di samping itu, untuk transaksi para peserta pameran secara keseluruhan sudah menyediakan pembayaran dengan menggunakan aplikasi QRIS dari BPD Bali.