×

BI: Inflasi 0,24 Persen Sesuai Perkiraan

Kamis, 2 Juni 2016 pukul 12.42 (7 tahun yang lalu) | Oleh Sigapura

Jakarta, Bali Tribun

  Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan inflasi 0,24 persen yang baru saja diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) sudah sesuai dengan perkiraan Bank Indonesia (BI).

  Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Mei 2016 sebesar 0,24 persen setelah sebelumnya pada April terjadi Deflasi.

  “Jadi, sebetulnya tidak terlalu jauh dengan apa yang telah di survey BI. BI itu kan prediksi di minggu keempat masih 0,19 persen terus hasilnya (dari BPS) 0,24 persen. Dan kalau dilihat year on year (yoy) itu 3,3 persen sedangkan bulan yang lalu itu 3,6 persen,” kata Agus di Jakarta, Rabu (1/6).

  Hal tersebut, dikatakan seusai menjadi pembicara dalam seminar “OJK-OECD High-Level Regional Seminar on Empowering MSMEs Through Financial Literacy and Inclusion”.

  Dengan angka inflasi tersebut, Agus mengatakan perkembangan inflasi masih cukup terjaga sampai dengan akhir Mei 2016.

  “Kami juga tentu mengantisipasi kondisi tekanan di bulan puasa dan akan masuk ke lebaran tetapi juga dibarengi dengan masuknya anak sekolah, jadi ini tentu harus diantisipasi,”katanya.

  Sementara itu, terkait harga-harga yang dikendalikan pemerintah, ia juga menyatakan terjaga dengan baik.

  “Yang perlu kita waspadai adalah harga pangan yang bergejolak, saya mengikuti bahwa pemerintah terus berkoordinasi dan mengajak Pemda untuk mengendalikan harga pangan yang bergejolak dan betul-betul diupayakan dalam bulan puasa nanti harga-harga terkendali,”ujarnya.

  Ia juga mengingatkan Indonesia sangat luas terdiri dari pulau-pulau sehingga aspek ketersediaan barang pangan tidak hanya dalam jumlah yang cukup tetapi juga harus tersebar di daerah-daerah pelosok.

  “Karena kami masih mengamati kadang inflasi itu bisa diatas dua digit untuk komoditi-komoditi tertentu di daerah-daerah tertentu,”tuturnya.

  Tentu tantangan kita, kata dia, adalah bagaimana pangan itu tersedia dalam jumlah yang cukup kemudian distribusinya dapat dilakukan dengan baik dan dengan harga yang terjangkau, jadi ini perlu diantisipasi.

  “Kita juga perlu melihat bahwa di semester kedua ada risiko terjadinya La Nina, La Nina itu periode basah yang bisa membuat tanaman pangan seperti holtikultura itu gagal panen dan itu bisa membuat tekanan harga,” ucap Agus.

  Secara umum, kata Agus, kita masih sama dengan target yang disepakati dengan pemerintah, yaitu inflasi di akhir tahun 2016 ada di kisaran 4 plus minus 1 persen.

Sumber : Bali Tribun