GIANYAR - Penjabat Gubernur Bali, S. M. Mahendra Jaya membuka Pekan Daerah (PEDA) XXVII Kontak Tani Andalan (KTNA) Provinsi Bali Tahun 2024 yang dilaksanakan di Pura Samuan Tiga, Desa Bedulu Gianyar pada Senin (13/5) pagi.
Mengusung tema ‘Memantapkan Kelembagaan Tani Nelayan sebagai Mitra Kerja Pemerintah Dalam Rangka Kemandirian Pangan Berkelanjutan Menuju Kesejahteraan Petani Nelayan Berlandaskan Tri Hita Karana’, Mahendra Jaya menyampaikan bahwa hasil produk pertanian di Bali sudah sangat luar biasa. Hal tersebut ia sampaikan selepas meninjau stand pameran pertanian, perikanan serta olahan pangan Kabupaten/Kota Se-Bali. “Kita lihat tadi produk-produk kita sangat luar biasa, begitu beraneka dan tidak kalah kualitasnya,” jelas Mahendra Jaya.
Mahendra Jaya menjelaskan bahwa kedepannya Pemerintah Provinsi Bali akan fokus untuk meningkatkan Nilai Tukar Petani dan Nelayan (NTP). “Kita kedepan ingin bersama-sana Ngrombo untuk persoalan kita bagaimana kita bisa meningkatkan Nilai Tukar Petani dan Nelayan kita,” kata Mahendra Jaya. Hal tersebut merupakan salah satu target pembangunan pertanian dan perikanan Provinsi Bali, termasuk juga berupaya menurunkan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem serta menurunkan angka pengangguran terbuka di Provinsi Bali.
Pria asal Gianyar tersebut menyampaikan bahwa sudah saatnya Bali tidak lagi bergantung hanya dari sektor pariwisata yang menurutnya sangat riskan terhadap berbagai gejolak yang ada. Oleh sebab itu, ia memandang penting untuk menjadikan sektor pertanian serta kelautan dan perikanan sebagai salah satu fundamental utama perekonomian Bali sekaligus untuk mewujudkan kemandirian pangan.
Dalam kesempatan tersebut ia juga menjelaskan mengenai tujuan dari pembangunan sektor pertanian serta kelautan dan perikanan Pemerintah Provinsi Bali yaitu untuk menggali potensi dan keunggulan Bali dengan tetap menjaga keasliannya. Disamping juga untuk mengembangkan potensi wilayah berdasarkan karakteristik daerah masing-masing, meningkatkan nilai tambah dan daya saing hasil pertanian dan perikanan serta mengembangkan komoditi pertanian dan perikanan yang sehat, berkualitas dan berdaya saing yang berorientasi ke ekspor.
Terkait banyaknya alih fungsi lahan yang terjadi di Bali, Pj. Gubernur Bali sangat menyayangkan hal tersebut. Ia berharap hal tersebut tidak terjadi di Bali. “Sayang ini warisan dari leluhur kita, anugrah dari Ida Sang Hyang Widhi. Kita jangan dengan mudah menjual lahan kita dan mengubahnya menjadi bangunan, gedung, hotel dan lain sebagainya,” jelas Mahendra Jaya.
Sementara Penjabat Bupati Gianyar, Dewa Tagel Wirasa menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah Provinsi Bali sehingga Pelaksanaan PEDA XXVII KTNA dapat dilaksanakan di Kabupaten Gianyar. Ia berharap dengannya kegiatan tersebut dapat melahirkan berbagai teknologi dan inovasi terbaru di sektor pertanian, kelautan dan perikanan.
Di sisi lain Ketua Umum KTNA Nasional, Ir. H.M. Yadi Sofyan Noor, S.H berjanji akan mensosialisasikan penerapan model pertanian dan teknologi terbarukan di Bali. “Tujuan kami kesini adalah membuka akses apa yang kami bisa lakukan di Bali,” jelasnya. Disamping itu ia juga mengapresiasi para petani di Bali yang menurutnya masih dapat mempertahankan pertanian ramah lingkungan di tengah gempuran modernisasi. “Ini yang ingin kami sampaikan ke teman-teman se-Indonesia untuk belajar ke Bali,” ungkapnya.