Denpasar (Bisnis Bali)

  Badan Urusan Logistik (Bulog) juga menyalurkan gula dengan harga Rp13.000 per kilogram. Selain ikut terlibat dalam pasar murah, Bulog juga bekerja sama dengan agen atau distributor (took-toko-red) di kawasan Kota Denpasar. Diharapkan konsumen cerdas mencari took yang berspanduk Bulog untuk mendapatkan harga yang sesuai.

  Kepala Bulog Divri Regional Bali, Eko Kuncahyo mengatakan, pemerintah melalui Bulog pusat juga diperintahkan untuk ikut serta dalam menstabilkan harga gula. “Kami sudah mendatangkan 200 ton gula lokal dan 100 ton gula sudah disalurkan,”katanya.

  Dia menambahkan, penyaluran gula sudah dilakukan melalui pasar murah serta menyasar took-toko yang telah menyepakati harga yang ditentukan oleh Bulog. Menurutnya, Denpasar saat ini dipilih dikarenakan wilayah ini paling berpotensial inflasi.

  “Namun kedepannya kami juga mengusahakan untuk dapat menyalurkan gula di wilayah lainnya. Seperti halnya Buleleng juga termasuk wilayah yang tingkat inflasinya tinggi,”katanya. Dia menekankan, untuk harga gula yang dijual oleh took yang menjadi agen Bulog harus sesuai ketentuan berupa menjual gula dengan harga yang telah disepakati.

  Jika melanggar ketentuan  ini, Bulog akan memberi sanksi pada took-toko ini dengan tidak lagi melayani permintaan.

  Selain itu, Bulog juga memberikan spanduk yang berlogokan Bulog agar masyarakat lebih mudah mencari serta bisa mendapatkan harga yang sesuai.

  Dia menegaskan, yang menjadi agen distribusi gula dari Bulog yaitu took-toko kecil, bukan took modern. “Pembelian gula di Bulog juga dibatasi yaitu maksimal 1 ton per took agar semua wilayah kebagian,”tambahnya.

  Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menstabilkan harga gula, dengan harapan harga gula di pasaran bisa turun kembali.

Sumber (Bisnis Bali)