Kesiman, DenPost

  Kepla Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, IB Wisnu Wardhana, mengatakan, ada beberapa hal yang mengakibatkan harga cabai di pasaran mengalami peningkatan. Salah satunya musim hujan yang menyebabkan produksi turun. “Untuk diketahui tanaman cabai saat berbunga tidak boleh kena air. Curah hujan yang tinggi membuat buah cabai diserang penyakit antraknose sehingga banyak yang busuk dan kering,”katanya, Jumat (6/1).

  Untuk mengantisipasi hal ini, salah satu upaya yang bisa dilakukan yakni menerapkan teknologi pengembang cabai di luar musim. Namun diakuinya, untuk melakukan hal ini membutuhkan  biaya yang cukup besar karena menanam cabai di musim hujan perlu pemasangan rain shelter sehingga tanaman tidak terkena air. “Sebenarnya untuk teknologi seperti ini sudah kami lakukan sejak dua tahun lalu dengan membantu beberapa petani. Namun hal ini belum berjalan maksimal karena petani yang bisa kami bantu tidak menyeluruh bahkan tidak ada 50 persen dari luas lahan tanaman cabai yang ada di Bali,”ucapnya.

  Wisnu juga mengimbau masyarakat agar membuat hidroponik dengan memanfaatkan lahan kosong di pekarangan, baik kantor maupun rumah untuk menanam cabai dan kebutuhan sehari-hari.

Sumber: Denpost