Denpasar - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali mengklaim sejumlah harga bahan pangan pokok di daerah itu stabil dan belum terpengaruh akibat musim kemarau.

“Harga sejumlah kebutuhan pokok cenderung stabil dari pemantauan dalam minggu ini,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Wayan Kusumawathi di Denpasar, Senin (10/8).

Menurut dia, musim kemarau yang mengakibatkan kekeringan di sejumlah daerah di Tanah Air belum mempengaruhi ketersediaan pasokan kebutuhan bahan pokok.

Amannya pasokan sejumlah kebutuhan pokok itu membuat harga-harga komoditas, lanjut dia, terpantau stabil.Apalagi saat ini di Bali sendiri, kata dia, memasuki musim panen pagi sehingga tidak memengaruhi harga beras.Pihaknya bersama dengan sejumlah instansi terkait termasuk dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bali juga memantau perkembangan harga. “Apabila ada gejolak harga maka kami akan berkoordinasi dengan intansi terkait seperti Bulog untuk melakukan pasar murah,” ucapnya.

Sementara itu terkait stok di distributor besar di Bali, Kusumawathi menjelaskan bahwa ketersediaan kebutuhan pokok juga dipastikan aman meskipun beberapa pasokan sembako di Pulau Dewata masih dipasok dari luar Bali.

“Kami minta distributor untuk tidak melakukan penimbunan barang. Masyarakat juga kami imbau untuk berbelanja sesuai kebutuhan bukan keinginan,” imbaunya.

Berdasarkan perkembangan harga beras yang dipantau Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali, harga beras di sejumlah pasar tradisional di Denpasar terpantau stabil dengan harga Rp9.000 per kilogram untuk beras medium.

Di Pasar Badung, Pasar Nyanggelan dan Pasar Kreneng harga beras cap putri sejati per kilogram mencapai Rp11.000 sedangkan beras cap IR 64 di tiga pasar itu mencapai Rp10.000 per kilogram.

Harga bawang merah di sejumlah pasar tradisional di Denpasar terpantau stabil yang mencapai Rp15 ribu per killogram demikian pula dengan harga bawang putih yang stabil mencapai Rp17 ribu per kilogram.

Tak demikian dengan hargacabe merah besar melonjak Rp3.000 dari harga semula berkisar Rp21.600 per kilogram menjadi Rp25.000 per kilogram.

Sumber : Bali Tribune