Jembrana - Sejauh ini, Provinsi Bali memiliki prevalansi angka kekurangan gizi pada balita yang menyebabkan stunting (kekerdilan) dengan relatif kecil, namun Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster tetap memberi perhatian penuh pada upaya pencegahannya.
Salah satu upaya yang dilakukannya adalah turun ke kabupaten/kota se-Bali untuk menyalurkan bantuan bagi balita kurang gizi dan ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK). Selain memberi bantuan, ia juga mengedukasi orang tua agar memperhatikan tumbuh kembang putra-putri mereka sejak dalam kandungan.
Setelah sebelumnya secara maraton terjun di tujuh kabupaten, maka pada Minggu (21/3/2021), Ny Putri Koster turun ke ‘Bumi Makepung’ Jembrana. Bertempat di Wantilan Jaba Pura Jagatnatha Kota Negara, istri orang nomor satu di Bali ini menyerahkan bantuan berupa beras, susu dan makanan tambahan bagi balita kurang gizi dan ibu hamil dengan KEK. Penyaluran bantuan dalam rangka Hari Jadi ke-49 TP PKK Bali, yang juga didukung Pengurus Daerah Ikatan Bidang Indonesia (PD IBI) dan OPD terkait di lingkungan Pemprov Bali.
Dalam arahannya, ia menyampaikan bahwa isu stunting menjadi salah satu atensi TP PKK Provinsi Bali dalam pelaksanaan program kerjanya. “Meskipun secara nasional Bali memiliki angka stunting yang relatif kecil, namun kita jangan pernah bersikap lalai,” ucapnya dalam acara yang juga dihadiri Bupati Jembrana I Nengah Tamba.
Ia pun menyampaikan rasa khawatir terhadap situasi pandemi Covid-19 yang berpotensi dapat memicu bertambahnya jumlah balita dengan pertumbuhan tidak normal, akibat kurangnya asupan gizi. Oleh sebab itu, ia tak bosan mengajak masyarakat khususnya para orang tua agar memperhatikan pemenuhan gizi bagi buah hati mereka sejak dalam kandungan.
“Kelalaian kita akan berdampak buruk pada kualitas generasi dan akan menjadi beban bagi bangsa di kemudian hari,” imbuhnya.
Masih terkait dengan stunting, wanita yang dikenal memiliki multitalenta ini berpendapat kalau kelainan pertumbuhan pada anak ini tak hanya dipicu oleh kurangnya asupan gizi atau faktor genetika. Ia menyebut, kelalaian seorang ibu saat mengandung juga berpeluang menjadi penyebab stunting pada anak.
“Misalnya ketika mengandung seorang ibu kurang istirahat dan mengalami anemia akut, itu bisa menjadi penyebab lahirnya anak dengan pertumbuhan kurang baik atau stunting,” urainya.
Oleh karenanya, ia berpesan kepada para calon ibu agar benar-benar memperhatikan masa 1.000 hari perkembangan janin dalam kandungan mereka. Selanjutnya ketika lahir, orang tua berkewajiban memberi perhatian pada anak mereka, khususnya pada usia emas. “Beri mereka makanan dengan kandungan gizi seimbang sesuai usia dan pertumbuhan. Ingat, makanan bergizi itu bukan berarti harus yang mahal. Seorang ibu harus kreatif mengolah bahan-bahan sederhana yang baik bagi kesehatan dan pertumbuhan putra putri mereka,” jelasnya sembari mengingatkan orang tua jangan terlalu sering memberi makanan instan yang tak baik bagi kesehatan dan tumbuh kembang.
Ketua TP PKK Kabupaten Jembrana Ny Gusti Ayu Ketut Candrawati Tamba menyampaikan terima kasih atas bantuan yang disalurkan Ny Putri Koster kepada balita kurang gizi dan ibu hamil dengan KEK di Kabupaten Jembrana. Sependapat dengan Ny Putri Koster, ia menyebut asupan makanan bagi ibu hamil akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan janin yang mereka kandung.
Sementara itu, Ketua PD IBI Provinsi Bali Putu Sukarini memuji kegiatan roadshow TP PKK ke kabupaten/kota yang diarahkan untuk membantu balita kurang gizi dan ibu hamil dengan KEK. Ia berharap, kegiatan semacam ini bisa dilaksanakan secara berkesinambungan, sehingga potensi terjadinya stunting bisa dicegah dan diantisipasi sedini mungkin. "Perlu edukasi secara terus menerus yang disesuaikan dengan kearifan lokal setiap wilayah," ujar Sukarini.