DENPASAR
- Dalam rangka
menghadapi peak season di bulan Juni dan Juli berkenaan dengan masuknya bulan
Puasa, Libur Sekolah dan Hari Raya Keagamaan (Galungan, Idul Fitri dan Kuningan), telah dilakukan berbagai upaya untuk
tetap menjaga stabilitas harga.
Tekanan inflasi di bulan Juni 2015 berhasil diredam dengan pencapaian inflasi sebesar 0,08 persen (mtm) atau sebesar 6,97 persen (yoy).
Kondisi ini lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional yang mencapai 0,54 persen (mtm) atau sebesar 7,26 persen (yoy).
Adapun pencapaian angka inflasi secara akumulasi semester I - 2015 untuk posisi sebesar 0,84 persen (ytd) tercatat sebagai pencapaian akumulasi inflasi Bali yang terendah selama kurun waktu 7 tahun terakhir untuk periode yang sama yaitu Januari hingga Juni.
Secara spasial, penurunan tekanan inflasi terjadi di seluruh kota sampel penghitungan Inflasi di Bali, terutama di Kota Singaraja.
Kota Singaraja mencatat deflasi sebesar 0,18 persen (mtm) atau 8,72 persen (yoy), menurun dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Dengan demikian inflasi akumulasi di Kota Singaraja tercatat sebesar 0,81 persen (ytd).
Sejalan dengan hal tersebut itu, tekanan inflasi bulanan di Kota Denpasar pada Juni 2015 juga mengalami sedikit penurunan, dari sebesar 0,39 persen (mtm) ke 0,14 persen (mtm) atau 6,60 persen (yoy).
Pencapaian
inflasi Provinsi Bali di bulan Juni 2015 merupakan buah dari
upaya pengendalian inflasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali.
Untuk menjaga agar harga di bulan Juli 2015 tetap stabil dan inflasi dapat terkendali pada level yang rendah, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali akan terus melakukan upaya-upaya secara berkesinambungan dan berkelanjutan melalui koordinasi intensif beserta seluruh pihak terkait dengan berbagai program kerja utamanya, sehingga aspek Produksi, Distribusi serta Ekspektasi tetap terjaga dengan baik.
Peranan TPID menjadi sangat penting dalam melakukan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan di daerah dan tetap melakukan komunikasi, sosialisasi dan publikasi serta memberikan imbauan (moral suasion) kepada masyarakat mengenai hal-hal yang diperlukan dalam upaya menjaga stabilitas harga.
Untuk tetap menjamin stabilitas harga di Provinsi Bali, berbagai kegiatan TPID akan dilakukan selama bulan Juli yaitu:
1. Melaksanakan sidak pasar untuk memantau harga dan memastikan kecukupan stok perdagangan di pasar.
2. Melaksanakan pasar murah/operasi pasar yang dikoordinir oleh Disperindag dan Bulog di seluruh wilayah Bali.
3. Melakukan komunikasi dengan supermarket, retail dan distributor untuk memberikan program diskon selama bulan puasa dan menjelang hari raya keagamaan.
4.Dinas terkait di provinsi dan kabupaten/kota akan melakukan koordinasi terkait dengan penetapan kebijakan tarif tranportasi yang wajar atas angkutan udara, darat dan laut serta aturan-aturan yang mendukungnya. Selain itu juga menjamin kelancaran arus mudik dan arus barang yang masuk melalui pelabuhan Gilimanuk selama periode menjelang hari raya keagamaan.
5.Pertamina menjamin kelancaran pasokan BBM dan elpiji di Bali selama periode Juni dan Juli.
6.Kepolisian menjamin keamanan dan kelancaran distribusi komoditas pangan dan BBM/energi, serta menindak tegas para oknum yang melakukan aksi spekulan/penimbunan.
7.TPID menjamin kecukupan pasokan pangan dan komoditas pokok selama bulan puasa dan hari raya keagamaan serta komoditas-komoditas terkait dengan perayaan hari raya keagamaan.
8.Memberikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat melalui talkshow di TV dan radio berkenaan dengan kesiapan TPID menghadapi hari raya keagamaan di bulan Juli 2015.
9.MUI dan PHDI agar dapat memberikan pemahaman/himbauan moral kepada masyarakat melalui ceramah keagaamaan agar dapat berbelanja secara bijak dan tidak berlebihan.
Dengan dukungan semua pihak, unsur-unsur pemerintah serta masyarakat, TPID Provinsi Bali optimistis bahwa dengan berbagai kegiatan pengendalian inflasi tersebut di atas, harga di bulan Juli bisa dikendalikan dan tetap stabil, sehingga akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
Sumber : TRIBUN-BALI.com