Denpasar (Antara Bali) - Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kota Denpasar I Gede Ambara Putra mengatakan sektor pertanian di perkotaan harus mampu dipertahankan dalam upaya menjaga ketahanan pangan.
"Sektor pertanian di perkotaan harus mampu dipertahankan di tengah pesatnya desakan perluasan pemukiman warga. Langkah tersebut sebagai upaya mempertahankan ketahanan pangan. Caranya dengan melakukan penanaman padi jenis unggul," katanya di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan dengan penanaman jenis padi varitas unggul, maka hasil panennya pun akan lebih banyak, disamping juga didukung dengan alat panen modern.
"Dengan langkah seperti itu, maka kehidupan para petani akan mampu bertahan dan meningkatkan hasil panen yang diharapkan," ujarnya.
Ambara Putra lebih lanjut mengatakan memang sektor andalan Bali adalah pariwisata, namun sektor pertanian harus diperhatikan secara serius dalam menopang ketahanan swasembada beras.
Dikatakan, jenis varitas baru situbagendit dari hasil penelitian disebutkan tahan dengan serangan hama, termasuk juga produksinya juga bagus setelah dilakukan percobaan.
Di Kota Denpasar untuk jenis varitas ini telah ditanam seluas 600 hektare, sedangkan yang dipanen Subak Renon pekan lalu seluas 50 hektare.
Disamping menghindari hama, kata dia, jenis varitas tersebut juga tidak membutuhkan banyak air mengingat debit air di Denpasar mulai berkurang. Bahkan semua padi jenis varitas ini yang ditanam di Subak Renon telah laku terjual dengan harga Rp330 ribu per are.
"Harga padi jenis ini tejual cukup mahal dibandingkan jenis varitas lainnya," ujar Ambara Putra.
Ia mengatakan untuk mempermudah para petani melakukan panen, Pemerintah Kota Denpasar telah memadukan dengan teknologi menggunakan mesin mini combine.
Ia juga mengaku akan terus melakukan inovasi-inovasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Kota Denpasar.
"Kami terus melakukan terobosan, baik penanaman varitas jenis unggul yang baru, maupun penggunakan teknologi dalam memanen padi tersebut," ucapnya.
Sementara Pekaseh Subak Renon Made Bagiarta mengatakan dengan adanya varitas baru itu hasilnya lebih baik dari varitas terdahulu. Memang awalnya banyak petani takut untuk menanam jenis ini, namun setelah Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pertanian terus memberikan dorongan akhirnya seluruh Subak Renon menanam jenis varitas ini.
"Bahkan dengan dipadukan pengunaan teknologi baru lebih memudahkan para petani melakukan panen dengan tenaga manusia yang sangat sedikit," katanya.
Sumber : Antara Bali