“Kejadian Luar Biasa (KLB) perlu dideteksi secara dini dan diikuti tindakan yang cepat dan tepat. Sehingga perlu dilakukan pelatihan untuk tenaga puskesmas khususnya Tim Gerak Cepat (TGC)
(KLB) dalam upaya melakukan respon pencegahan dan penanggulangan KLB di wilayah kerjanya,”Ungkap Kepala Bidang Yankes Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. I Kadek Iwan Darmawan, MPH, mewakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya, MPPM saat membuka acara Pelatihan Penanggulangan KLB Dan Wabah Untuk Tim Gerak Cepat (TGC) Bagi Petugas Puskesmas Angkatan I di Gedung UPTD Bapelkesmas Provinsi Bali.Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama UPTD Bapelkesmas dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Dokter Iwan juga mengungkapkan, KLB penyakit menular dan keracunan makanan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Karena dapat menyebabkan jatuhnya korban kesakitan dan kematian yang banyak, menyerap anggaran biaya yang besar dalam upaya penanggulangannya, berdampak pada sektor ekonomi, pariwisata serta berpotensi menyebar luas lintas kabupaten/kota, provinsi bahkan antar Negara. Seperti yang sekarang terjadi adalah Pandemi Covid 19.
“Penanggulangan KLB dan wabah penyakit menular diatur dalam UU Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, Peraturan Pemerintah No.40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular, Peraturan Menteri Kesehatan No.501 tahun 2010 tentang Penyakit Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah,”katanya.
Oleh sebab itu, ungkap dr. Iwan, para peserta hendaknya mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh tumbuh kembangkan loyalitas. “Pelatihan ini dapat dijadikan sebagai wahana tukar menukar pikiran, pengalaman, dan diskusi serta komunikasi untuk menambah wawasan sebagai Tim TGC KLB yang dapat menunjang kelancaran tugas di tempat instansi masing-masing,”jelasnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Bapelkesmas Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ni Made Parwati SKM, M.Kes menyampaikan, kegiatan pelatihan diselenggarakan Senin, 20 September sampai dengan Jumat 24 September 2021, secara Klasikal (tatap Muka), “Para peserta pelatihan ini merupakan tim TGC. Tiap puskesmas terdiri dari tiga (3) orang terdiri dari dokter,
, dan pranata laboratorium, jumlah peserta yang mengikuti pelatihan ini adalah 24 orang tenaga Puskesmas yang berasal dari Kabupaten Jembrana,”katanya. (Humas Dinas Kesehatan Provinsi Bali)